eQuator.co.id. – SINGKAWANG. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Singkawang, Hendryan, SE mengungkapkan bahwa harga bawang merah merangkak naik yang saat ini harganya Rp 28 ribu per kilogramnya, lantaran kondisi cuaca.
“Memang saat ini mulai naik yang sebelumnya Rp 24 ribu perkiogram, lalu naik menjadi Rp 26 ribu perkilogram dan sekarang menjadi Rp 28 ribu perkilogram,” ujar Hendryan, SE, Selasa (9/1).
Dia mengungkapkan kenaikan harga lantaran stok bawang merah yang sebagian besar berasal dari Pulau Jawa terkendala kondisi cuaca.
“Kita minta agar masyarakat tidak membeli bawang merah dalam jumlah besar, dan membeli seperlunya saja. Kalau membeli dalam jumlah besar, maka akan terjadi mekanisme pasar dan membuat harga semakin tinggi,”katanya.
Hendryan menjelaskan, apabila dibeli dalam jumlah yang sewajarnya, maka tidak mungkin harganya terlalu tinggi. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat, harganya kembali seperti biasa lagi, tapi sampai saat ini bawang merah masih ada namun stoknya terbatas,” ujarnya.
Terkait kenaikan harga bawang merah, Kamaludin, satu di antara warga mengatakan bahwa instansi terkait harus memonitor harga sembako termasuk bawang merah.
“Kenaikan harga bawang merah tidak diikuti harga komiditas lainnya, peran serta Dinas Perdagangan untuk memonitor kestabilan harga sangat diperlukan konsumen demi kepentingan masyarakat luas,” katanya.
Kenaikan harga bawang merah juga ternyata diikuti naiknya harga komoditi lainnya yakni cabai. “Harga cabai jenis cakra sekarang berkisar Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram yang sebelumnya Rp 65 ribu per kilogram pada pekan keempat Desember,” ujar Helmi Aswandi, Kasi Distribusi Barang dan Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kota Singkawang.
Kenaikan harga cabai jenis cakra ini, kata Aswandi, lantaran kondisi cuaca yang agak ekstrem saat ini dan, memang untuk jenis cabai termasuk cabai jenis cakra dipasok dari Pulau Jawa. (Hen).