eQuator.co.id – Pontianak-RK. Aryadi hanya bisa menahan sakit pada betis kirinya setelah ditembak Unit Reskrim Polsek Pontianak Timur, kemarin. Pemuda 25 tahun asal Jalan Tanjung Raya I, Pontianak Timur itu dilumpuhkan petugas lantaran berusaha kabur dan sempat melawan ketika ditangkap di Tebang Kacang, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.
Residivis ini diburu petugas sejak awal Oktober 2017 lalu atas laporan pengancaman dan pembegalan sepeda motor yang dibuat Shodikin, warga Jalan Tritura, Pontianak Timur.
Kapolsek Pontianak Timur, Kompol Abdul Hafidz menerangkan, kejahatan ini terjadi pada Sabtu 7 Oktober 2017 sekitar pukul 22.00 Wib di Jalan Sampang Dalam, Pontianak Timur.
Bersama IM yang saat ini menjadi buronan, Aryadi melakukan pengancaman bersenjata tajam (sajam) jenis pisau kepada kedua korban dan pencurian dengan pemberatan.
“Korban saat itu berpacaran di tempat gelap. Lalu kedua pelaku mendatangi mereka,” jelas Hafidz kepada sejumlah wartawan, Jumat (5/1).
IM kemudian melakukan pengancaman dengan menggunakan sajam. Sepasang kekasih yang ketakutan ini hanya bisa pasrah ketika Aryadi merampas sepeda motor milik korban.
“Pelaku mengancam korban karena telah berpacaran di tempat gelap. Setelah itu pelaku secara paksa membawa kabur sepeda motor korban,” terangnya.
Beruntung, pasangan ini tidak dilukai kedua pelaku. Mereka hanya mengalami trauma dan kerugian sebesar Rp11 juta atas kehilangan sepeda motor jenis Honda Vario bernopol KB 2045 NO tersebut. “Keesokan harinya, baru dilaporkan ke kami,” tutur Hafidz.
Setelah menerima laporan itu, Unit Reskrim Polsek Pontianak Timur melakukan serangkaian penyelidikan. Setelah sekian lama, akhirnya Aryadi berhasil diciduk, Rabu 3 Januari 2018 sekitar pukul 16.00 Wib.
“Awalnya, anggota mendapat informasi salah satu pelaku berada di Tebang Kacang. Setelah didatangi ternyata benar. Kemudian dilakukan penangkapan tanpa perlawanan,” terang Hafidz.
Saat digiring ke Mapolsek Pontianak Timur, Aryadi mencoba melarikan diri dan sempat melawan petugas. Tembakan peringatan tak dindahkannya. “Ya, terpaksa dia dilumpuhkan,” tegas Hafidz.
Aryadi yang terus merintih kesakitan itu segera dilarikan ke RS Anton Soedjarwo (Dokkes) Polda Kalbar untuk diberikan pertolongan medis. Mengeluarkan peluru yang bersarang pada betisnya. “Ampun Om ampun,” kata Aryadi saat petugas menginterogasinya di Dokkes.
Kepada sejumlah wartawan, dia mengaku sudah enam kali melakukan aksi serupa. Targetnya adalah pelajar dan orang-orang yang lengah. “Yang ancam pakai pisau itu teman, bukan saya,” akunya.
Saat ini, Aryadi masih mendekam di sel Polsek Pontianak Timur. Selain memburu IM, petugas juga mencari keberadaan sepeda motor curian tersebut. (zrn/oxa)