Sempat-sempatnya Impor Bencana

HOAX

eQuator.co.id – SAAT beberapa wilayah di Indonesia terkena bencana, penyebar hoax malah menebar keresahan. Mereka mengimpor informasi terkait dengan bencana dari luar negeri. Lantas, informasi itu disebarkan seolah-olah kejadian di dalam negeri. Contohnya, video tentang hujan es yang dikabarkan terjadi di tol Cipularang.

Video berdurasi 44 detik tersebut banyak sekali di-posting melalui akun Facebook. Dalam penggalan video, terlihat gambar beberapa mobil yang melaju lambat karena hujan deras disertai angin. Terdengar suara gemertak lantaran atap mobil tertimpa es batu yang turun secara sporadis.

Dalam video itu, es batu tampak sangat jelas. Es tersebut seperti dilempar ke arah mobil. Akibat hujan es batu itu, ada kaca mobil yang sampai pecah. Kendaraan pun berjalan pelan. Bahkan, ada yang berhenti karena hantaman es yang sangat deras.

Yang bikin resah, dalam posting-an video itu terdapat keterangan bahwa hujan es batu itu terjadi di Indonesia. ’’Hujan es di tol Cipularang.’’ Begitulah keterangan puluhan pengguna medsos saat mengunggah video tersebut. Ada juga yang menuliskan keterangan dengan kalimat dibalik. Misalnya, ’’Cipularang hujan es’’.

Viralnya video itu sontak membuat tangan pengguna medsos gatal. Mereka seperti tengah mengikuti lomba menyebarkan kabar menarik dan harus diketahui banyak orang. Akibatnya, posting-an tersebut makin viral tanpa ada yang berusaha mengklarifikasi kebenarannya sebelum mengunggahnya.

Jika mau sedikit kritis saja, pengguna medsos pasti akan mempertanyakan kebenaran informasi tersebut. Sebab, bila dicermati, nomor polisi (nopol) mobil sedan yang terekam video itu bukan dari Indonesia. Melainkan nopol asing. Namun, pengguna medsos hanya terpaku pada keterangan yang menyertai posting-an tersebut.

Video itu merupakan rekaman kejadian hujan es di Turki pada 27 Juli lalu. Gambar tersebut diambil Associated Press di Istanbul dan dimuat media Inggris The Guardian. Dalam berita itu dijelaskan bahwa hujan es terjadi saat badai menerjang Kota Turki. Angin kencang juga merobohkan perangkat bahan bakar di bandara hingga mengakibatkan ledakan dan kebakaran.

The Guardian juga mem-posting gambar es yang besarnya segenggaman tangan orang dewasa. Ada pula suasana kota yang dilanda banjir setelah badai disertai hujan es. Sejumlah kendaraan yang terparkir di pinggir jalan terlihat berantakan akibat hantaman angin dan es.

Berdasar penelusuran Jawa Pos, ternyata penyebar hoax hujan es di tol itu tidak hanya menyebut lokasi Cipularang. Ada juga akun-akun Facebook dan YouTube yang menyebut hujan es tersebut terjadi di tol Merak. Banyak orang yang memercayai hoax itu karena di sekitar Jakarta memang pernah terjadi hujan es batu. Beberapa netizen pernah mendokumentasikan hujan disertai turunnya gumpalan es kecil. Salah satunya terjadi di flyover Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Salah seorang pengunggahnya adalah Benny Bentar Dipanegara. Dalam video tersebut jelas ada suara yang mengatakan bahwa hujan es terjadi di sekitar Pasar Rebo. Video itu direkam dari dalam mobil. Pemandangan di luar mobil jelas menampakkan suasana di Jakarta. Salah satunya lewat pelat nomor sejumlah mobil dan angkutan umum. (Jawa Pos/JPG)

 

FAKTA:  Video hujan es berukuran besar tidak terjadi di tol Cipularang. Peristiwa itu terjadi di Turki pada 27 Juli 2017.