Nasdem Kembali Tak Usung Kader Sendiri

Pilkada Kota Pontianak

REKOMENDASI. Ketua DPW Partai Nasdem Kalbar, Sy. Abdullah Alkadrie (tengah kanan) memberikan rekomendasi kepada Edi Rusdi Kamtono (tengah kiri) sebagai bakal calon Wali Kota Pontianak, di kantor DPP Nasdem Kalbar, Sabtu (25/11). Maulidi Murni-RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Meski punya sederet nama yang mumpuni untuk melanjutkan kiprah Wali Kota Pontianak Sutarmidji, Partai Nasdem kembali melirik politisi dari luar partainya. DPP partai besutan Surya Paloh tersebut merekomendasikan nama incumbent Wakil Walikota Edi Rusdi Kamtono untuk bertarung dalam Pilkada Kota Pontianak tahun depan.

Ketua DPW Partai Nasdem Kalbar, Sy. Abdullah Alkadrie menyebut, dalam memutuskan pencalonan, ada beberapa mekanisme yang menjadi ketentuan internal di partainya. “Sebenarnya ada dua tahap, ada rekom (rekomendasi) dan SK (surat keputusan),” ujar Abdullah, Sabtu (25/11) sore, di Sekretariat Partai Nasdem, Jalan MT. Haryono No. 17, Pontianak.

Nah, Edi yang bakal berpasangan dengan anggota DPRD Kalbar dari PKPI, Bahasan, mendapat rekomendasi Nasdem sebagai bakal calon Wali Kota Pontianak. Hal ini, kata Abdullah, karena syarat kursi DPRD Kota Pontianak yang dipegang Edi belum lah cukup.

Nasdem di DPRD Kota Pontianak mengampu enam kursi. Sedangkan Dewan dari PKPI di parlemen Kota Pontianak berjumlah dua orang. Sehingga total kursi yang dikumpulkan Edi baru delapan. Kurang satu dari sembilan yang disyaratkan untuk bertarung dalam Pilkada Pontianak tahun depan.

“Sehingga dikeluarkan lah rekomendasi. Tapi sebenarnya, jika cukup sembilan kursi, maka tidak masalah dikeluarkan SK,” tutur Abdullah.

Rekomendasi yang diberikan, menurut dia, sifatnya bukan dalam arti kata semacam surat tugas. Namun, pratugas. Seandainya dicabut atau diganti, berarti ada hal-hal yang mendasar.

“Jadi tidak semena-mena, tidak mungkin akan keluar lagi rekom pasangan baru,” tegasnya.

Setakat ini, Nasdem telah menetapkan jagoannya untuk Pilkada serentak di Kalbar pada 2018. Setelah menetapkan Sutarmidji-Ria Norsan sebagai calon gubernur-wakil gubernur, di Kubu Raya Nasdem mengusung Muda Mahendrawan dan Sujiwo. Di Sanggau, Poulus Hadi dan Yohanes Ontot.

Abdullah berharap, dalam Pilkada serentak kali ini, sukses Pilgub dan Pilwako linear. Pasangan yang diusung sama-sama menang.

“Ada beberapa point yang perlu disampaikan agar tahu isi rekomendasi tersebut, bahwa DPP Partai Nasdem sudah menyetujui pasangan Edi Rusdi Kamtono dan Bahasan dalam pemilihan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak 2018,” terangnya.

Kemudian, ia menyebut, DPP Partai Nasdem memerintahkan Dewan Pimpinan Daerah Kota Pontianak bersama-sama dengan calon tersebut untuk melakukan komunikasi politik dengan partai lain. Hal ini untuk memenuhi syarat mendaftar ke KPU dan melakukan konsolidasi internal guna mendukung pencalonan.

Sedangkan kepada calon, diwajibkan mengurus syarat pencalonan ke KPU Kota Pontianak sesuai dengan UU. “Dan melaporkan hasilnya kepada DPP Partai Nasdem selambat-lambatnya 14 hari sebelum dibukanya masa pendaftaran pencalonan pilkada 2018,” jelas Abdullah.

Ia memaparkan, sebenarnya di internal Nasdem ada kader yang memiliki kesempatan. Tapi, Abdullah menekankan, Nasdem selalu konsisten menjalankan mekanisme dan melihat respons masyarakat.

“Yang jelas dalam memilih Nasdem melihat record, kita juga tidak memungut sepeser pun biaya, jadi betul-betul menginginkan putra-putra terbaik ini bisa jadi pemimpin,” tukasnya.

Dalam kesempatan itu, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, tetap mengharapkan petunjuk dan saran untuk langkah selanjutnya dalam memenangkan Pilwako. “Kami berdua (Bahasan) siap, baik waktu, tenaga, pikiran untuk terus bersama-sama dengan Nasdem membesarkan dan memajukan Kota Pontianak,” terang Edi. Dengan diberikannya rekomendasi itu, ia menambahkan semakin bersemangat memenangkan Pilkada Pontianak.

Soal komunikasi politik, beberapa partai disebutnya telah dijajaki. Diantaranya Gerindra, PKPI, dan Demokrat. Ia menyakini tiga partai tersebut mendukung.

“Dan ditambah lagi dengan PKS,” ungkapnya.

Senada, Bahasan. Menurut dia, Nasdem dalam mendukung pasangan calon mengutamakan aspirasi masyarakat. “Tidak hanya semata-mata mendukung, karena jelas tidak menggunakan yang namanya mahar sedikit pun,” sebutnya.

Sementara itu, Ketua DPC Nasdem Kota Pontianak, Firdaus Zar’in menyatakan, rekomendasi partainya kepada Edi-Bahasan tinggal menunggu SK dari Ketua Umum Surya Paloh. “Namanya dinamika seperti itulah, dari mulai sekitar 75 hari keputusan ini baru bisa diambil dalam bentuk rekom yang kita dengar tadi,” terang dia.

Setelah rekom, ia katakan akan ada SK. Itu tugas dari calon Wali Kota dan Wakil yang bersangkutan untuk melengkapkan jumlah 20 persen atau sembilan kursi DPRD Pontianak. Nasdem ada enam kursi, berarti kurang tiga.

“Kalau memang betul partainya pak Bahasan (PKPI) ada dua, berarti 8, kurang 1. Saya belum tau koalisi yang lain, silakan tanya pak Edi atau pak Bahasan, mungkin Beliau yang tau tapi mungkin belum diekspos,” kata Firdaus. Jika tidak cukup sembilan, ia menambahkan, harus dicarikan jalan keluarnya supaya bisa menjadi sembilan atau lebih.

Soal kader internal yang mendaftar, ia menyatakan, ada tiga orang. Dia sendiri, H. Rusliansyah D. Tolove, dan Michael Yan. Namun, karena keputusan dan rekomendasi dari DPP sudah seperti itu, kata dia, mau diapakan.

“Seharusnya kita juga bisa berpartisipasi. Pasti menyayangkan, tapi kan keputusan DPP sudah final, nanti dikeluarkan juga SK dari pak Surya Paloh dan pak Sekjen,” pungkas Firdaus.

 

Laporan: Maulidi Murni 

Editor: Mohamad iQbaL