Peringatan Hari Pahlawan Momentum Perkokoh Pesatuan

Hari pahlawan : Pelaksanaan upacara dalam rangka peringatan hari pahlawan di lapangan sepak bola EJ Lantu Sekadau, Jumat (10/11).. (Abdu Syukri)

eQuator.co.id – Sekadau-RK. Peringatan Hari Pahlawan di Kabupaten Sekadau diisi dengan kegiatan upacara di lapangan sepak bola EJ Lantu, Jumat pagi (10/11). Bupati Sekadau, Rupinus SH M Si bertindak selaku pembina dalam upacara tersebut.

Selain Bupati, upacara dihadiri Wakil Bupati Aloysius SH M Si serta unsur Forkompimda Sekadau. Sementara peserta upacara dari pelajar, ASN, unsur kepolisian dan TNI.

Saat membacakan sambutan Menteri Sosial, Bupati Rupinus SH M Si menekankan tentang makna hari pahlawan bagi bangsa Indonesia. “Tanggal 10 November, kita seluruh bangsa lndonesia memperingat Hari Pahlawan,” kata Rupinus.

Menurutnya, peringatan hari pahlawan itu untuk mengenang para pahlawan dan perintis kemerdekaan, para pendiri Republik Indonesia.

Rupinus melanjutkan, peringatan hari pahlawan menjadi momentum untuk memperkokoh persatuan. Sebab para pendiri bangsa sudah mengabarkan pesan penting kepada kita. “Pesan itu adalah bahwa setelah kemerdekaan diraih, maka tahapan selanjutnya kita harus bersatu terlebih dahulu,” bebernya.

Pesatuan itu, dinilai penting untuk bisa memasuki tahapan bernegara yang selanjutnya berdaulat, adil dan makmur. Oleh karena pesan fundamental itulah maka peringatan Hari Pahlawan 10 November tahun 2017 ini kita mengambil tema ‘Perkokoh Persatuan Membangun Negeri’.

“Apabila kita mampu bersatu sebagai satu bangsa, maka kita dapat maju bersama-sama dan mendistribusikan berkah kemerdekaan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” terang bupati. Dikatakannya, Hari Pahlawan yang kita peringati saat ini didasarkan pada peristiwa pertempuran terhebat dalam riwayat sejarah kolonisasi dunia, yakni peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Sebuah peristiwa yang memperlihatkan kepada dunia internasional, betapa segenap rakyat Indonesia dari berbagai ras/suku, agama, budaya dan berbagai bentuk partlkularisme golongan, bersama-sama melebur menjadi satu untuk berikrar, bergerak, dan menyerahkan hidupnya, jiwa raganya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Saat ini harapan akan masa depan yang lebih baik tersebut telah ditambatkan oleh Presiden Joko Widodo dan Wapres H.M. Jusuf Kalla melalui sebuah visi transformatif yang mengarahkan dan menghimpun gerak seluruh elemen Republik Indonesia, yakni terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong.

“Dalam kerangka mewujudkan visi tersebut telah dirumuskan sembilan agenda prioritas pemerintahan ke depan yang disebut Nawa Cita. Kesembilan agenda prioritas itu bisa dikategorisasikan ke dalam tiga ranah, ranah mental dan kultural, ranah material (ekonomi) serta ranah politik,” tandas Rupinus.

 

 

Reporter: Abdu Syukri

Editor: Kiram Akbar