Dahlan Sebut Atbah Orang Hebat

Siap Kirim Pelajar ke China untuk Majukan Sambas

DANCE BARENG. Bupati Atbah Romin Suhaili menari bersama Dahlan Iskan dan undangan pelepasan pelajar beasiswa lainnya di Gedung DBL, Arena, Graha Pena Jawa Pos, Surabaya, Jumat (8/9). MOHAMAD QADHAFY

eQuator.co.id – Surabaya. “Uthlubbul ilma waa law bi shin”. Atau “tuntutlah ilmu hingga ke negeri China. Kalimat itu diucapkan Dahlan Iskan saat melepas Pelajar Beasiswa Indonesia-Tionghoa Culture Center (ITCC) 2017, Jumat (8/9) sore, di Gedung DBL Arena Graha Pena Jawa Pos, Surabaya.

Dahlan adalah pendiri sekaligus pembina dari yayasan nirlaba tersebut. Bersama Ibu Sinta Nuriyah, istri Presiden RI ke 4 Abdurrahman Wahid, yang juga hadir. Sebelum menyampaikan kata sambutannya, Dahlan spontan bergabung menari saat tarian dari Papua dihelat untuk membuka acara.

Dahlan pun meminta Andre So, salah seorang pengelola ITCC yang menjadi MC, mengajak para kepala daerah yang hadir untuk ikut menari. Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili, tanpa ragu ikut menari bersama Dahlan.

“Tahun ini perhatian luar biasa dari daerah paling jauh di Indonesia, yaitu Papua yang mengirim 50 pelajar,” tutur Dahlan.

Tapi, yang lebih hebat lagi Kalimantan Utara, imbuhnya. 65 pelajar di-support dan Gubernurnya langsung datang dalam acara tersebut untuk memberikan semangat. Pelajar lainnya tersebar dari Aceh sampai Papua. Banyak juga anak-anak dari Pondok Pesantren. Totalnya 360 pelajar yang ke China tahun ini.

“Alhamdulillah 6 bulan ini setelah diajari sudah fasih semua bahasa Mandarinnya, tadi sudah saya tes,” ujar Dahlan, melaporkan ke Ibu Sinta Nuriyah.

Mantan Menteri BUMN itu memberikan wejangan pembekalan sebelum melepas pelajar-pelajar tersebut. “Tidak usah khawatir di-bully (belajar ke China, Red), ini Kepala Sekolah ITCC orang NU (Nahdlatul Ulama). Pas saya tanya dia bilang, malah saya pak yang mem-bully,” katanya, mengundang tawa seisi ruangan.

Lantas Dahlan mengenalkan kepada hadirin para kepala daerah yang hadir. Paling disambut aplus meriah ketika Bupati Atbah dipanggil Dahlan ke pentas.

“Pak Bupati Sambas mana, maju ke sini. Ini orang hebat! Pernah bangun 350 masjid di Jogja pascabencana gempa bersama timnya dari Emirat. Dan sekarang beliau sudah setahun jadi Bupati Sambas, Kalimantan Barat,” serunya.

Ia menyebut Bupati Atbah sosok cerdas berinovasi membangun daerahnya yang berada di perbatasan Indonesia. “Beliau ini adalah sosok pemimpin yang open minded,” imbuhnya.

Bupati Atbah sebelumnya sempat mencetuskan akan membuat program “1.000 Anak Sambas Hebat” dengan mengirim mereka belajar ke China melalui program besutan Dahlan ini.

Setelah pidato Dahlan, dilanjutkan Ibu Sinta Nuriyah yang menyatakan anak-anak yang akan berangkat ini adalah masa depan Indonesia. Program ini harus disukseskan.

“Kerjasama antara Indonesia dengan Tiongkok itu sudah lama. Bahkan dari berabad-abad lalu,” ujarnya. Salah satu buktinya adalah Masjid Cheng Ho.

Ia memaparkan betapa pentingnya kerja sama yang dibangun itu untuk terus dibina dan dikembangkan. Salah satunya demi memajukan dan mencerdaskan anak-anak penerus bangsa.

Mengakhiri pidatonya, Ibu Sinta menyebut bisa berbahasa mandarin. “I lu ping an” (arti : Selamat jalan aman sentosa).

Bupati Atbah sendiri hadir bersama Dedy W. Kurniawan (mewakili Bupati Landak), Hermanto Lim (Pengusaha/Tokoh Pendidikan Mempawah), dan perwakilan dari harian Rakyat Kalbar. “Saya sangat bahagia bisa bertemu dan diskusi dengan Pak Dahlan Iskan, figur yang sangat inspiratif,” ungkap Atbah.

Menurut dia, program beasiswa pelajar ke China ini sangat menarik. “Untuk memajukan Sambas perlu inovasi. Salah satunya dengan menginvestasikan SDM (Sumber Daya Manusia) kita untuk menambah wawasan, menjadi cerdas dan memperluas pergaulan serta jaringannya,” ulasnya.

Dalam waktu dekat, pihaknya bersama ITCC akan sosialisasi program tersebut di Sambas. “Nanti segera kita sosialisasikan. Kemudian kita seleksi. Pertahun berapa anak kita berangkatkan. Ini untuk kemajuan Sambas,” tandas Atbah.

Pihaknya akan merumuskan format kerjasama dan teknis program ini. Atbah pun berharap program ini dapat didukung semua stakeholder di Sambas.

Laporan : Mohamad Qadhafy

Editor: Mohamad iQbaL