eQuator.co.id – Nanga Pinoh-RK. Kabupaten Melawi kembali dilanda banjir. Kali ini banjir sedalam 2,5 meter melanda Dusun Sebaju, Desa Kebubu, Kecamatan Nanga Pinoh.
“Sangat memprihatinkan,” kata Bahtiar, pelajar asal Dusun Sebaju ketika ditanya mengenai kondisi jalan menuju sekolahnya di Nanga Pinoh, Senin (28/8).
Sudah empat hari Bahtiar harus berenang agar bisa sampai ke sekolah. Banjir menggenangi jalan raya Dusun Sebaju sepanjang kurang lebih 200 meter dengan kedalaman lebih dari 2,5 meter.
Di Dusun Sebaju tidak ada SMA, apalagi SMK atau Madrasah Aliyah (MA). Keberadaan SD di Jalan Ella, kalau SMP hanya ada di Desa Induk, yakni Desa Kebebu. Sementara SMA harus ke pusat kota, Kecamatan Nanga Pinoh. “Kalau mau sekolah tetap harus melalui jalan yang dilanda banjir tersebut. Di jalan itu, hujan semalaman saja bisa menyebabkan banjir,” ungkap Bahtiar.
Siswa kelas XI Madrasah Aliyah BMP Nanga Pinoh itu mengatakan, bila teradi banjir, banyak anak sekolah yang harus meliburkan diri. Mereka tidak bisa berenang atau takut dengan arus air yang cukup deras.
“Banyak pelajar yang tidak sekolah selama empat hari banjir. Termasuk adik saya yang masih SD, dia tidak masuk sekolah sudah empat hari ini. Banyak juga pelajar SMP dan SMA yang berangkat sekolah dari Dusun Sebaju, tetapi tidak sampai ke sekolahnya karena banjir tadi. Tapi ada juga yang nekat sekolah, namun harus berenang di lokasi banjir sepanjang ratusan meter itu,” kisahnya.
Banjir di Dusun Sebaju tidak jauh dari jembatan Sungai Sebaju. Karena sungainya dangkal dan kawasan tersebut merupakan dataran rendah, makanya sangat mudah dilanda banjir. “Sebaju ini dusun yang dikelilingi gambut, sehingga jika hujan semalaman air sungai bisa meluap,” paparnya.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Kebebu, Siyondi yang tinggal di Dusun Sebaju mengaku, kondisi jalan menuju ke dusunnya merupakan wilayah dataran rendah. “Memang sangat gampang banjir. Mungkin jika dibuat alternatif jalan lain di dataran yang lebih tinggi, masyarakat tidak semenderita ini,” paparnya.
Siyondi mengatakan, kondisi jalan menuju Dusun Sebaju kurang lebih sejauh 2,5 kilometer dan masih tanah kuning. Jika kemarau berdebu, jika hujan licin dan berlumpur. “Jadi kita berharap pemerintah bisa membuka jalan alternatif lain di dataran lebih tinggi,” harapnya.
Laporan: Dedi Irawan
Editor: Hamka Saptono