eQuator.co.id – Sukadana-RK. Sulitnya akses dan sumber air yang terbatas menjadi kendala utama dalam upaya menanggulangi persoalan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di seantero Kabupaten Kayong Utara.
“Sumber air memang menjadi kendala kita saat akan melakukan pemadaman. Karena pada lokasi tertentu saat terjadi kebakaran lahan, kita kesulitan mencari sumber air untuk mengisi ulang tangki mobil,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kayong Utara, Drs Triyanto, Selasa (1/8).
Sedangkan persoalan lainnya, banyak lokasi yang terjadi karhutla sulit diakses oleh mobil pemadam kebakaran sehingga tak jarang upaya pemadaman terpaksa dilakukan secara manual.
Sekadar diketahui ihwal sejumlah lokasi rawan karhutla di Kayong Utara. Di antaranya tersebar di Kecamatan Sukadana, Kecamatan Seponti Jaya, Kecamatan Simpang Hilir dan Kecamatan Pulau Maya Karimata.
“Yang rawan terbakar pasti lahan gambut. Karena apabila ada satu lokasi yang terbakar dan tertiup angin maka api akan cepat menyebar dan meluas. Bahkan, bisa membuat lokasi kebakaran baru,” ulasnya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi lokasi karhutla yang sulit dijangkau, Tri melanjutkan, Pemerintah Kayong Utara melalui BPBD telah mengusulkan ke BNPB. Agar disiagakan satu helikopter water boombing yang nantinya bisa bergerak cepat ketika terjadi karhutla.
“Sesuai hasil rapat koordinasi kami kemarin di Kantor Bupati Ketapang memang sudah disiagakan satu unit helikopter. Ada wacana akan ditambah satu unit lagi helikopter milik Kementerian Lingkungan Hidup. Kemarin saya usulkan untuk standby di Kayong Utara,” tuturnya.
Reporter: Kamiriluddin
Redaktur: Andry Soe