eQuator.co.id – Pontianak-RK. Untuk bersua teman lama dan melepas rindu setelah sekian lama tidak bertemu, alumnus Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Teladan Pontianak Angkatan 2000-2006 menggelar buka puasa bersama di Restoran Ayam Dadakan, Pontianak Kota, Rabu (21/6).
“Kegiatan ini bertujuan menjaga tali persaudaraan,” ucap Indri Irawati, Ketua Panitia Buka Puasa Bersama MIN Teladan Pontianak Angkatan 2000-2006, kepada Rakyat Kalbar, kemarin.
Alumnus MIN Teladan Pontianak Angkatan 2000-2006 setiap tahun konsisten mengadakan buka puasa bersama. Kegiatan itu sudah berlangsung sejak tahun 2012.
Kendati rutin dilaksanakan setiap tahun, tidak sedikit dari mereka yang kaget melihat perubahan teman sebayanya. Mulai dari tubuh, warna kulit hingga status.
Bukan sekedar buka puasa bersama. alumnus MIN Teladan Pontianak juga menyambung pertemuannya dengan berlebaran. “Kami ingin menjadikan momen ini sebagai ajang silaturahmi bersama teman-teman lama. Setiap tahun, ada juga kegiatan lebaran bareng. Ya sekalian reuni gitu,” kata Indri.
Mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak ini mengaku senang bisa bertemu teman Sekolah Dasar (SD). “Saya senang berteman. Seperti kata pepatah, banyak teman banyak rezeki,” ungkap Indri.
Menurutnya, menjaga silaturahmi sangatlah penting. Itu kewajiban sebagai sesama muslim. “Jangankan sesama muslim. Umat yang beda agama saja, mesti saling menghargai. Kalau tidak menghargai, bagaimana mau menajaga pertemanan,” jelas Indri.
Alumnus MIN Pontianak Angkatan 2000-2006 tercatat 350 orang. Terbagi tujuh kelas, mulai dari A sampai G. Meski begitu, tidak semuanya hadir setiap acara digelar. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi panitia untuk mendatangkannya.
Selama ini, kata Indri, panitia sudah berusaha keras dan maksimal menghadirkan ratusan alumnus dalam satu tempat dan kesempatan. Undanganpun telah dikirim jauh-jauh hari melalui Media Sosial (Medsos).
“Caranya tidak sampai di situ saja. Saya chat teman satu persatu. Kenal tidak kenal atau akrab tidak akrab. Harus saya lakukan, untuk mengajak semua teman-teman hadir dalam acara,” terang Indri.
Kendati demikian, sebagai panitia kegiatan, Indri tidak mau memaksa supaya semua alumnus bisa hadir. “Saya tidak bisa mengintervensi mereka harus ikut acara buka puasa bersama atau reuni,” katanya.
Indri berpendapat, rendahnya minat alumnus untuk mengikuti acara seremoni seperti buka puasa bersama dan reuni, bukan disebabkan kesibukan atau waktu acara diselenggarakan. “Saya kira ini menyangkut hati juga,” duganya.
Selain itu, minimnya partisipasi alumnus ditengarai disebabkan minimnya ketersediaan dana. “Mungkin karena uang juga. Sebab, masih banyak alumnus yang belum bekerja dan menjalani kuliah,” ungkap Indri.
Ia menyesalkan, jika ada alumnus yang beralasan tidak ada teman untuk hadir dalam kegiatan. “Itu alasan klasik sekali. Pertemuan ini tidak hanya untuk teman satu kelas, tetapi satu sekolah,” tegas Indri.
Sementara itu, Novan Ferdian, salah seorang alumnus MIN Teladan Pontianak mengatakan, kegiatan buka puasa bersama ini memang harus dilaksanakan. “Selain kita bisa bertemu teman lama, kita juga bisa membuka peluang ke depan,” katanya.
Menurut Novan, pertemanan masa SD tidak boleh putus begitu saja. “Kita harus tumbuh bersama-sama. Adanya forum alumnus juga bisa saling membantu. Misalnya membantu teman yang sedang dalam kesulitan,” tutupnya.
Laporan: Deska Irnansyafara
Editor: Mordiadi