Ajak Masyarakat Kalbar Peduli Kemerdekaan Palestina

Peringati International Quds Day

PROTES TERHADAP ZIONIS. Para peserta aksi peringatan International Quds Day di Bundaran Digulis Untan Pontianak, Jumat (23/6) sore.

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kalbar untuk Kemerdekaan Palestina meramaikan taman Digulis Untan pada Jumat (23/6) sore. Memperingati International Quds Day.

Ini merupakan agenda tahunan yang telah dimulai sejak tahun 1979. Biasanya diperingati pada hari Jumat terakhir bulan Ramadan. Aksi ini sendiri sebagai bentuk protes masyarakat dari seluruh dunia terhadap aksi zionis Israel serta mendukung perjuangan rakyat Palestina. Peserta terdiri dari berbagai lapisan masyarakat dan usia, baik laki dan perempuan, bahkan anak-anak.

Mereka telah berkumpul di taman Digulis Untan sejak pukul setengah empat sore sembari membentangkan spanduk besar tentang sikap dua presiden Indonesia, Soekarno dan Joko Widodo, yang mendukung kemerdekaan Palestina. Beberapa peserta aksi juga membawa poster berisi kecaman terhadap pihak-pihak yang dituding mendukung eksistensi zionis Israel seperti Amerika Serikat dan negara-negara sekutu.

Aksi dibuka dengan menyanyikan ‘Indonesia Raya’ bersama-sama. Para peserta mengibarkan bendera Merah Putih bersanding dengan bendera Palestina. Sebagian peserta aksi perempuan membagikan selebaran kepada masyarakat yang lewat, isinya ajakan untuk peduli terhadap masalah yang dihadapi Palestina.

Kordinator Lapangan Aksi, Muhammad Reza, dalam seruannya menyampaikan bahwa yang mereka lakukan merupakan solidaritas masyarakat Indonesia yang menghargai kemerdekaan. “Karena kami bangga sebagai rakyat Indonesia yang merdeka, dan karena itu kami menuntut kemerdakaan bagi setiap bangsa yang terjajah di muka bumi ini, salah satunya adalah Palestina,” ujarnya.

Ia mewakili rekan-rekannya menyampaikan enam pernyataan sikap terhadap konflik Palestina- Israel. Yang utama, penyelesaian konflik Palestina harus diselesaikan dengan solusi satu negara.

“Karena solusi dua negara artinya pengakuan terhadap Zionis Israel yang artinya bertentangan dengan semangat pembukaan UUD 1945,” tukas Reza.

Pernyataan sikap berikutnya adalah memulangkan kembali para Imigran Israel di tanah Palestina karena kehadiran mereka dinilai memperkeruh situasi dalam internal bangsa Palestina. Kamudian juga menuntut pihak-pihak yang selama ini kontraproduktif karena melalaikan masyarakat dari isu Palestina.

“Kita harus kembali pada isu utama, yaitu kemerdekaan Palestina,” tambahnya.

Dia juga mengutuk aksi-aksi terorisme di seluruh belahan dunia. “Karena itu hanya proxy atau perpanjangan tangan rezim zionis untuk memecah konsentrasi dan fokus utama kita,” ungkap Reza.

Ditegaskannya, spirit perjuangan Palestina adalah perlawanan atas kezaliman. Karena itu, bangsa Indonesia siap turut serta melawan seluruh kezaliman dan aksi teror dari musuh-musuh yang ingin memecah belah Indonesia. Terakhir, ia juga berpesan agar seluruh elemen bangsa Indonesia menjaga persatuan.

“Ini untuk menghadapi apa yang kita sebut agenda licik dari pihak-pihak yang ingin menguasai bumi Indonesia,” imbuh pria 32 tahun ini. “Kita mengajak seluruh masyarakat Kalbar untuk peduli, berdiri bersama-sama Palestina, bersama dengan pembelaan kita kepada kebenaran, karena yang kita lawan bukan negara atau orang, tapi sebuah sistem yang besar,” tandas Reza.

 

Laporan: Iman Santosa

Editor: Mohamad iQbaL