Operasi Ramadniya Kapuas 2017

Kerahkan 5.000 Personel

APEL OPERASI RAMADNIYA. Bupati Jarot Winarno menjadi inspektur Apel Gelar Pasukan Operasi Ramadniya Kapuas 2017 di halaman Mapolres Sintang, Senin (19/6). ACHMAD MUNANDAR

eQuator.co.idPontianak-RK. Operasi Ramadniya Kapuas 2017, Polda Kalbar kerahkan 3.539 personel dibantu TNI dan Instansi terkait  1.556 personel. Berdasarkan perintah Kapolri, agar memberikan rasa aman kepada masyarakat, baik yang melaksanakan mudik, berbelanja, berhari raya, juga arus balik.

Di semua titik pengamanannya sama. Baik tempat ibadah, lokasi wisata maupun pusat perbelanjaan. Semua itu menjadi fokus perhatian.

“Tidak ada tempat pengamanan khusus. Justru tempat keramaian itu kan pada lokasi wisata, tempat perbelanjaan dan bank atau ATM. Itu yang menjadi perhatian kita, termasuk juga di jalan raya,” kata Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Amrin Rimico kepada wartawan usai memimpin apel gelar pasukan di lapangan Bhayangkara Polda Kalbar, Senin (19/6).

Dikatakan Amrin, Polri membangun 76 pos keamanan menjelang dan sesudah hari raya Idul Fitri 1438 Hijriah. Penyebarannya dibagi rata di wilayah Kalbar dan mudah dijangkau masyarakat.

“Mungkin daerah-daerah tertentu lebih ramai dibandingkan daerah yang lain. Tapi kita ingin membagi rata sehingga masyarakat bisa menjangkau kalau memang membutuhkan pos tersebut,” paparnya.

Amrin menghimbau kepada pemudik, agar berhati-hati saat meninggalkan rumah serta berkendara. Pemudik yang mengendarai sepeda motor jangan membawa barang berlebihan. Jika lelah berhentilah di pos pengamanan yang ada di jalan yang dilewati.

“Kami mengimbau kepada warga agar berhati-hati dalam perjalanan. Jika ada barang-barang berharga, jika tidak dibawa, sebaiknya dititipkan ke kantor polisi, atau kantor lainnya yang dianggap aman,” katanya.

Pemudik yang menggunakan jalur air, dia berharap otoritas pelabuhan, Kesyahbandaran dan lainnya bisa memberikan perhatian kepada pengguna jasa angkutan. Berdasarkan pengalaman, pernah terjadi perahu melebihi muatan yang terbalik di perairan Kubu Raya.

“Saya juga akan berkoordinasi dengan otoritas terkait. Kita mengimbau agar alat angkut air yang digunakan itu tidak over kapasitas. Ini dilema, kalau kita larang mereka ingin berhari raya. Padahal kendaraannya hanya ada itu saja,” kata Amrin.

Kepala Dinas Perhubungan Kalbar, Moses Hermanus Munsin mengatakan, kesiapan angkutan mudik jalur laut sudah dimulai sejak H-10 lalu. Dia berharap armada angkutan tidak melebihi kapasitas. Diperkirakan tahun ini penumpang meningkat 10 persen dari tahun sebelumnya.

“Kita sudah siapkan, supaya armada angkutan itu tidak melebihi kapasitas. Kita estimate tahun ini penumpang naik 10 persen dari tahun sebelumnya,” ujarnya usai mengikuti apel gelar pasukan di lapangan Bhayangkara Polda Kalbar.

Dia menyebutkan ada enam kapal penumpang yang berkapasitas besar. Aramada laut itu tiga dari perusahaan pelayaran swasta dan tiga lagi dari BUMN. Sedangkan jalur darat dan udara juga sama, sudah disiapkan. “Semua standby, kita tinggal melaksanakan operasi pemantauan,” sambungnya.

Menurut Moses, saat ini ada perbedaan kepadatan arus mudik antara Kalbar dengan pulau Jawa. “Kalau di Jawa memang terasa padat sekali, sementara di kita di sini frekuensi peningkatan itu kecil sekali dari tahun ke tahun,” ucap Moses.

Sedangkan ruas jalan raya, ada beberapa titik yang menjadi permasalahan, diantaranya jembatan daerah Wajok, Mempawah.  Selain itu ada juga jalan longsor di daerah Sanggau, Jalan Tayan Ambawang terdapat genangan air.

“Untuk jalan sudah diantispasi. Kita harapkan tidak ada hambatan. Pada prinsipnya kita berikan layanan terbaik untuk mudik dan arus balik nanti,” jelas Moses.

Terkait bus yang tidak layak beroperasi, Moses mengaku sudah melakukan pengujian kendaraan. Apakah memenuhi spesifikasi teknis yang dibutuhkan atau tidak. “Di kabupaten/kota sudah,  melalui KIR dan layak atau tidak,” ujarnya.

Moses mengatakan, jika  ternyata bus tidak layak dan masih beroperasi, akan ditindak. Trayek bus tersebut akan dihentikan.

“Mereka akan diberikan rekomendasi ke Dinas Perhubungan Kalbar sepanjang itu trayeknya provinsi. Kita stop izin trayeknya. Karena dari KIR kabupaten itu yang menentukan layak atau tidaknya,” tegasnya.

187.012 Personil Gabungan

Apel Gelar Pasukan Operasi Ramadniya Kapuas 2017 di Polres Sintang diguyur hujan. Apel yang semula direncanakan pukul 07.30 akhirnya diundur hingga hujan reda, Senin (19/6).

Pasukan apel terdiri dari Ton Perwira staf Polres Sintang, Ton Denpom 12/I Sintang, Ton Yonif 642/Kapuas, Ton Kodim 1205 Sintang, Ton Sat Sabhara, Ton Sat Lantas Polres Sintang, Ton Staf Gabungan Polres Sintang, Ton Polwan Polres Sintang, Ton Sat Intel, Ton Sat Reskrim, Ton Sat Res Narkoba, Ton Senkom Mitra Polri dengan Komandan Apel Iptu Siko Sesaria Putra Suma, SIK (Kapolsek Tebelian).

Bertindak selaku Inspektur Apel, Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M.Med.PH didampingi Kapolres Sintang AKBP Sudarmin, SIK, MH serta dihadiri Dandim 1205 Sintang, Dan Denpom 12/I Sintang dan Dan Yonif 642 Sintang. Mewakili Ketua DPRD Sintang Aci Hermanto, Dankie III Yon B Pelopor Sintang Iptu Sugiyanto, Kapolsek jajaran dan undangan lainnya.

Bupati Jarot Winarno mengatakan, ada tiga point utama yang menjadi perhatian Presiden Ir. H. Joko Widodo (Jokowi), yakni terjaganya stabilitas harga pangan, kondisi Kamtibmas yang kondusif dan keamanan, kelancaran serta kenyamanan arus mudik dan arus balik.

“Dalam mewujudkan stabilitas harga pangan, Polri sudah membentuk Satgas Pangan untuk memantau dan menjaga harga pangan agar tetap stabil. Upaya tersebut diwujudkan melalui kerjasama dengan kementerian/lembaga terkait serta penegakan hukum yang tegas terhadap para pelaku penimbunan, pengoplosan, pemalsuan, maupun tindak pidana dan pelanggaran lainnya terkait pangan,” tegas Jarot.

Sedangkan untuk menjaga kondisi Kamtibmas yang aman dan kondusif, Jarot mengingatkan seluruh Kasatwil untuk menekan angka kejahatan konvensional seperti Curat, Curas, Curanmor, copet, bius, hipnotis dan pencurian rumah kosong melalui peningkatan kegiatan preemptif, preventif dan represif. “Lakukan langkah deteksi dini terhadap kerawanan yang ada dengan mengoptimalkan peran Bhabinkamtibmas dan intelijen di lapangan. Berikan imbauan dengan Public Address untuk mengingatkan masyarakat, agar senantiasa waspada dan turut bersama-sama Polri dalam menjaga Kamtibmas,” ungkapnya.

Terkait kelancaran arus lalu-lintas, Kapolri menekankan agar seluruh personil bisa memberikan pelayanan secara all out. Khususnya pada titik rawan kecelakaan dan rawan macet. Terutama pada puncak arus mudik yakni H-2 dan puncak arus balik H+5 Idul Fitri.

Di tempat yang sama, Kapolres AKBP Sudarmin mengatakan,  Operasi Ramadniya 2017 akan dilaksanakan selama 16 hari. Mulai 19 Juni hingga 4 Juli mendatang. Operasi ini melibatkan 187.012 personil dari kepolisian serta dibantu stakeholders terkait mulai dari kementerian/lembaga, TNI hingga jajaran Pemkab Sintang.

“Mari kita jaga situasi dan keamanan agar Sintang tetap kondusif selama hari raya Idul Fitri maupun sesudah hari raya Idul Fitri ,” ajak AKBP Sudarmin.

 

Laporan: Ambrosius Junius, Achmad Munandar

Editor: Hamka Saptono