eQuator.co.id – Putussibau-RK. Dibangunnya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Badau, Kapuas Hulu berdampak positif terhadap pemerintah Indonesia, khususnya Pemkab Kapuas Hulu.
Sebagai kabupaten yang berbatasan langsung dengan Malaysia, mulai terbuka akses transportasi darat antarkedua negara. Selain berwisata juga mempermudah warga Kalbar berobat ke Kuching, Malaysia.
Rombongan delegasi Malaysia dipimpin Residen Sariaman, Serawak-Malaysia, Anwar bin Hajidan bersama 19 utusan Kementerian Malaysia mengunjungi Putussibau, Kapuas Hulu, melakukan survey trayek bus antarnegara Kuching-Putussibau, Rabu (19/4). Kedatangan para pejabat Malaysia ini disambut Bupati H. AM. Nasir, SH dan Wakil Bupati Antonius L Ain Pamero, SH, Sekda Ir. H. Muhammad Sukri dan kepala SKPD beserta jajarannya. Hadir juga perwakilan Kementerian Perhubungan di kediaman dinas Bupati Kapuas Hulu.
Dalam pertemuan itu, Bupati AM Nasir mengaku, sebelum PLBN Badau dibuka, masyarakat Kapuas Hulu yang mau ke Kuching, Malaysia harus ke Kota Pontianak terlebih dahulu. Setelah PLBN Badau dibangun pemerintah Indonesia, akses darat ke Malaysia menjadi lebih dekat. “Seperti rombongan delegasi Malaysia yang datang saat ini, berangkatnya siang tadi dan datangnya malam hari ke sini. Tentunya akses darat sudah baik,” kata Bupati Nasir.
Nasir mengatakan, masyaakat Sarawak masih serumpun dengan masyarakat Kapuas Hulu dan Kalbar pada umumnya. Dia mengajak delegasi Malaysia untuk sama-sama membangun perekonomian di perbatasan. Mulai dari sektor pasar kerajinan masyarakat, perikanan, wisata dan lainnya.
“Untuk potensi ekonomi, kami di sini ada banyak kerajinan, hasil perikanan baik olahan atau pun ikan hias. Hal ini bisa saling menguntungkan, seperti bahan kerajinan bisa dibeli dari Malaysia dan diolah masyarakat Putussibau untuk dijual lagi ke Malaysia,” jelasnya.
Sedangkan sektor wisata, Kapuas Hulu punya Danau Sentarum, Bukit Tilung, Riam Brunyau dan objek wisata lainnya yang sangat menarik dikunjungi. “Nanti delegasi Malaysia akan dibawa ke Danau Sentarum sebelum kembali ke negaranya,” ucap Nasir.
Dia berharap delegasi Malaysia mempermudah proses pengesahan lintas-batas untuk kendaraan Indonesia dari Kapuas Hulu. “Saya harap dari delegasi ini bisa menyampaikan usul agar chop (pengesahan) lintas-batas kendaraan itu bisa di PLBN Badau, jangan hanya di Entikong, Sanggau saja. Ini juga kami harapkan bisa disampaikan perwakilan Kementerian Perhubungan RI yang hadir untuk disampaikan kepada pemerintah pusat,” harap Nasir.
Menanggapi masalah chop yang disampaikan Bupati AM Nasir, Residen (Bupati) Sariaman, Serawak-Malaysia, Anwar bin Hajidan menjelaskan, proses tersebut perlu diperbaiki. Dia berjanji akan menyampaikan permintaan bupati kepada petingginya di Kuala Lumpur. “Kalau lewat Badau harus chop di Entikong itu juga saya rasa menyusahkan,” ujar Anwar.
Berkenaan dengan kunjungannya ke Putussibau, Anwar mengaku memboyong 19 agensi dari Kementerian Malaysia terkait Sosek Malindo (Sosial Ekonomi Malaysia-Indonesia). Kedatangan mereka meninjau jalur darat Sariaman-Lubuk Antu-Badau-Putussibau. “Ini pertama kali melawat ke Putussibau untuk melihat jalan yang menghubungi Putussibau-Badau-Lubuk Antu. Dari segi kilometer tidak jauh, cuma jalannya sempit membuat bis tidak bisa laju,” ucap Anwar.
Anwar juga mengharapkan agar ada pembangunan pengaman jalan sepanjang jalur Putussibau menuju Badau. “Jalan tidak ada lubang, cuma dari segi keselamatan di pinggir jalan kurang, apalagi banyak yang curam. Hal ini jangan dibiarkan berkelanjutan,” sarannya.
Diakhir penyampaiannya, Anwar merasa terkesan ketika tiba di Putussibau, ibukota Kabupaten Kapuas Hulu. Karena yang menyambut kedatangan mereka begitu ramai. “Pada kesempatan ini kami juga mengundang rombongan dari Putussibau untuk melawat ke Kuching. Semoga ini bukan jadi kunjungan yang terakhir, diharapkan ada lanjutan,” harap Anwar.
Laporan: Andreas
Editor: Hamka Saptono