eQuator.co.id – Pesawaran-RK. Massa mengamuk, merusak Mapolsek Tegineneng Kabupaten Pesawaran, Lapung, Jumat (17/3). Massa merusak Mapolsek dengan melempari batu ke arah jendela, sehingga membuat seluruh kaca jendela pecah berantakan.
Sejumlah anggota Ditkrimum Reserse Narkoba Polda Lampung, Dit Sabhara Polda Lampung, Satuan Brimob, anggota Polres Pesawaran dan jajaran serta Polsek Sekitar, Pemkab Pesawaran, dan Yonif 143 Candimas ikut mengamankan dan meninjau lokasi.
Saat Radar Lampung (Jawa Pos Group) datang ke Mapolsek Tegineneng, tampak kaca bagian depan dan samping kantor pecah semua. Terlihat Brimob, Sabara, Satpol PP dan TNI berjaga di sekitar Polsek. Sekitar pukul 10.40, Kapolda datang untuk meninjau TKP dan tak lama berselang Wakapolda juga menyusul. Sekitar pukul 12.00, pihak kepolisian mengamankan lima orang yang diduga sebagai pelaku penyerangan. Sampai sekitar pukul 14.00, polisi dan TNI masih berjaga di sekitar Mapolsek.
Kapolda Lampung Irjen Sudjarno dan Wakapolda Lampung Brigjen Bonifasius Tampoi serta sejumlah pejabat utama Polda setempat datang ke Polsek Tegineneng. Kapolda Lampung melakukan rapat bersama jajaran untuk mengetahui kronologis perusakan yang diduga dilakukan oleh sejumlah massa.
Seusai melakukan kunjungan di Mapolsek Tegineneng, Jarno menceritakan, penyerangan Polsek Tegineneng yang dilakukan sekitar seratusan massa, diduga dendam jaringan narkoba karena dilakukan pemberantasan narkoba.
“Pada Rabu (15/3), petugas kepolisian Polsek Tegineneng yang sedang patroli menyanggongi mobil minibus dengan Nopol BE 2312 NA yang berada di area Bendungan Argoguruh di Desa Bumiagung Tegineneng. Diduga yang ada di kendaraan sedang pesta narkoba,” ujarnya di Mapolsek Tegineneng, kemarin.
Kedatangan mobil patroli membuat mereka yang ada di dalam mobil mengeluarkan tembakan dan berusaha melarikan diri. Pengemudi melarikan kendaraan ke arah Jalinsum.
“Ada dua orang yang kabur. Satu ditangkap atas nama Melli Miswanto. Satu orang lagi nekat menyeburkan diri ke Way Sekampung Bendungan Argoguruh,” terangnya.
Jarno mengatakan, kalau mayat yang ditemukan ternyata jasad Edy, maka pihaknya telah berhasil mengamankan dua DPO dari LP Natar. Jadi Polisi masih mengejar yang masih buron, diindikasikan bernama Nugroho, oknum anggota Polri, dinas di Lampung Tengah. Ia menyamppaikan pesan agar Nugroho segera menyerahkan diri.
“Nugroho, saya minta kalau dia anggota Polri segera menyerahkan diri, sebelum saya ambil tindakan tegas,” tegas Jarno.
Kemudian, pada Jumat (17/3) pagi, ditemukan mayat di bendungan Argoguruh yang diduga merupakan Edy. “Kami sudah meminta Melli mengenali mayat tersebut. Apakah itu rekannya yang menceburkan diri atau bukan. Sementara identitas mayat itu kami indikasikan Edy,” urainya.
Dia menuturkan, kemungkinan, massa yang merusak Polsek Tegineneng karena dendam lantaran rekannya tewas. “Kami sudah menangkap lima orang yang diduga terlibat penyerangan Polsek. Tiga orang sudah kami tes urine dan hasilnya positif. Kelima yang tertangkap ada di dalam rekaman CCTV,” kata dia.
Dia menambahkan, informasi masih yang diterimanya, penyerang Mapolsek ada sekitar seratusan orang dan baru lima yang ditangkap.
“Ratusan massa datang ke Polsek Tegineneng menggunakan motor dan melempari menggunakan batu. Tidak ada anggota kami yang terluka. Saat kejadian, lima personel yang berjaga, sedangkan yang lain sedang bertugas,” pungkasnya.
Muniroh, pedagang depan Polsek Tegineneng mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 08.00. “Mereka datang sekitar 100 orang menggunakan motor langsung mengambil batu-batu yang berada di depan polsek dan memecahkan kaca-kaca Polsek, kejadian berlangsung sekitar 30 menit,” ujarnya kemarin di warungnya. (jpnn)