Di atas Bukit Peramas, Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana, Kayong Utara dikabarkan ada batu berbentuk aneh. Batu yang tersusun itu disebut-sebut warga setempat candi atau Batu Candi.
Kamiriluddin, Sukadana
eQuator.co.id – Terkait kabar ini, Dinas Pendidikan (Disdik) melalui Bidang Kebudayaan melakukan penelusuran dengan mendaki Bukit Peramas, Minggu (5/3).
“Ya, kita melakukan observasi untuk membuktikan kabar tersebut,” kata Jumadi Gading, S.Sos, M.Si, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Kayong Utara.
Dikatakan Jumadi, pihaknya terus melakukan pendataan beberapa situs-situs budaya yang ada di Kayong Utara. Hingga saat ini melalui database sudah ada 50 situs cagar budaya, sehingga pihaknya terus melakukan pendataan.
“Dari database kita, sudah ada 50 situs yang coba kita telusuri. Apakah masuk dalam situs cagar budaya, maupun terduga cagar budaya. Karena berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, bahwa perlakuan yang diduga cagar budaya itu sama dengan cagar budaya, jadi perlakuannya sama,” ungkap mantan wartawan ini.
Mengenai Batu Candi di Bukti Peramas, diakuinya, mendapat informasi dari masyarakat Tanjung Belimbing. Warga menemukan batu yang diduga peninggalan prasejarah. Mereka menyebutnya Batu Candi.
“Kita belum tahu apakah itu benar bangunan candi atau tempat orang zaman dahulu menyimpan sesajen. Ada dugaan kita seperti itu, karena model batu yang kita lihat lebih mirip tempat untuk menaruh sesajen. Karena di atasnya sendiri ada bekas ladang masyarakat, karena dulunya masyarakat beladang di atas bukit,” papar Jumadi.
Ia melanjutkan, hasil observasi ini akan dikirim ke Balai Kajian Sejarah Kalbar dan Balai Kajian Sejarah di Kalimantan Selatan untuk di kaji lebih jauh. Apakah Batu Candi yang disebutkan masyarakat tersebut, merupakan peninggalan cagar budaya.
“Agar dapat diteliti lebih lanjut, mulai dari usianya, atau kaitannya dengan prasejarah, seperti gua prasejarah yang ada di Desa Sedahan, dan itu memang sudah diakui,” jelasnya.
Hingga saat ini, dikatakan Jumadi, ada 15 cagar budaya yang sudah di SK-kan Bupati Kayong Utara. Sisanya masih dalam proses penelitian. “Nah, yang tiga puluh lebihnya ini masih dalam proses penelitian. Proses penggalian informasi oleh kita,” paparnya.
Memang objek wisata Kayong Utara memang tak habis-habis. Makin digali makin bermunculan lokasi wisata yang unik dan menarik. Batu Perahu salah satunya. Lokasinya di sekitar Bukit Peramas, Desa Pangkalan Buton, Sukadana. Keberadaannya pun juga sudah ditinjau Jumadi bersama timnya, Minggu (5/3).
Batu Perahu yang dilihatnya berukuran cukup besar. Batu ini diberi nama perahu, karena mirip seperti perahu. Bahkan, batu besar ini tengahnya kosong, hanya ditahan beberapa batu yang berukuran tidak terlalu besar.
“Kita juga melihat Batu Perahu yang disebutkan oleh masyarakat. Itu juga bisa dijadikan wisata masyarakat, maupun remaja yang ingin mendaki dan berfoto. Karena lokasinya memang bagus dan modelnya memang mirip seperti perahu. Ini juga ditemukan masyarakat sekitar,” jelas Jumadi.
Dikatakannya, beberapa situs cagar budaya yang ditemukan ini, kedepan akan menjadikan situs-situs ini sebagai objek wisata baru di Kayong Utara.
“Kita memang berwacana akan menjadikan wisata sejarah maupun wisata budaya yang ada di Sukadana,” harapnya. (*)