Narkoba dan Ilegal, Awasi dan Cegah Polisi Nakal

Komisi III DPR di Sintang

RAKOR. Kapolres Sintang, AKBP Suharjimantoro dan Anggota Komisi III DPR RI, Erma Suryani Ranik, rapat koordinasi di Gedung Balai Kemitraan Polres Sintang, Rabu (1/3). Foto: Achmad Munandar-RK

eQuator.co.id – SINTANG. Kapolres Sintang AKBP Suharjimantoro mengklaim tidak begitu sulit menangani kasus Narkoba di wilayah kerjanya walaupun ada dua kecamatan yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

“Kedua wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga itu, yakni Kecamatan Ketungau Tengah dan Hulu, kecil kemungkinan indikasi penyulundupan narkoba dan barang barang ilegal. Pemain nakal atau penyeludup Narkoba kecil sekali lewat di dua wilayah kecamatan perbatasan kita,” jamin AKBP Suharjimantoro.

Pernyataan itu dikemukakannya dalam rapat koordinasi dengan Anggota Komisi III DPR RI, Erma Suryani Ranik di Gedung Balai Kemitraan Mapolres Sintang, Rabu (1/3).

Namun, Kapolres mengatakan tetap mengedepankan upaya pencegahan dini dan pemantauan di sejumlah titik rawan aksi penyeludupan dan gangguan Kamtibmas di wilayah perbatasan.

Berbagai upaya terus dilakukan untuk mencegah dan menekan pengguna Narkoba di wilayah Sintang.

“Kampanye anti Narkoba yang dilakukan sesuai dengan kondisi saat ini. Misal, pelaku Narkobanya pelajar, maka kami melakukan penyuluhan dan kampanye di lingkungan sekolah. Bahkan kegiatan ini rutin dilakukan,” katanya.

Seluruh Kapolsek di jajaran Polres Sintang, wajib mensosialisasikan anti Narkoba, kampanye anti kekerasan seksual,  kampanye anti komunis dan kampanye anti kejahatan setiap harinya. “Kita ada 14 Polsek. Kegiatan rutin setiap hari dilakukan serta dilakukan evaluasi secara berkala,” ujarnya.

Anggota Komisi III DPR RI, Erma Suryani Ranik, memuji terobosan yang dilakukan Polres Sintang dalam upaya pencegahan dini dan kampanye anti Narkoba.

“Kita apresiasi sekali terobosan yang dilakukan. Tapi saya ingatkan kembali, jangan sampai ada anggota yang tersangkut dan jadi pengedar Narkoba,” katanya.

Karena akan jadi bumerang dalam penegakan hukum yang wajib dijunjung setiap anggota Polri.

” Intinya, jangan sampai anggota polisi yang seharusnya memberantas tetapi menjadi bagian yang diberantas,” tegas Erma.

Saat ini, lanjut Erma, Kapolri telah membentuk Satgas Merah Putih yang bisa turun langsung ke seluruh wilayah di Indonesia. “Mereka yang tergabung dalam Satgas Merah Putih berfungsi untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat serta pencegahan terhadap oknum Polri yang masuk dalam kategori nakal,” katanya. (Adx)