Warga Temukan Mayat Siswono Mengapung

MENGAPUNG. Tim BPBD Landak mengevakuasi mayat Siswono yang ditemukan mengapung di hilir ke RSUD Landak, Sabtu (18/2). Foto: ANTONIUS/RK

eQuator.co.id-NGABANG. Akhirnya mayat Siswono, pekerja Sutet yang tenggelam Kamis (16/2), mengapung di arah hilir dari lokasinya tenggelam, Sabtu (18/2).

Warga Desa Pojok Kulon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang bekerja di proyek jaringan SUTET wilayah Landak, itu saat mandi tenggelam di Sungai Ngabang.

Dicari warga dan tim BPBD Landak beberapa saat setelah tenggelam dua hari yang lalu, tak juga ditemukan, mengapung Sabtu (18/2) sekitar pukul 12:20.

Warga yang menemukan langsung mengabari BPBD dan bersama tim Basarnas mengevaluasi jenazah untuk dibawa ke RSUD Landak.

“Berdasarkan teori memang mayat bisa timbul setelah 36 jam, kalau perutnya tidak pecah,” terang kepala BPBD Landak, Banda Kolaga, ditemui RK di TKP.

Mayat ditemukan sekitar 300 meter hanyut ke hilir, dalam kondisi masih jelas dikenali.
“Untuk sementara mayat dibawa ke RSUD Landak,” ucap Banda.

Muklis, saudara korban yang sama-sama berkerja memasang jaringan SUTET itu kepada Rakyat Kalbar mengatakan, tenggelamnya Siswono sudah diberi tahu kepada keluarga di kampungnya.

“Jenazah akan dibawa ke kampung halamannya untuk dimakamkan. Keluarganya di kampung juga sudah tahu,” ujar Muklis singkat.

Baru saja tersiar kabar mayat ditemukan, warga Ngabang berhamburan ingin menyaksikan sehingga tim BPBD Landak harus mengatur kerumunan ratusan orang.

Namun korban sudah dimasukkan dalam kantong mayat langsung dinaikkan ke mobil menuju ke RSUD Landak. (ius)