eQuator.co.id – Pontianak-RK. Program penataan Sungai Jawi diawali pembongkaran puluhan jembatan sepanjang aliran sungai itu. Antusias warga setempat dan masyarakat umum menyambutnya.
“Kami sangat mendukung sekali pembongkaran jembatan, sebagai warga di sini juga bisa mulai merasakan adanya kegiatan baru seperti wisata air dan kuliner di sepanjang jalan pararel,” tutur Samsul, warga Pontianak Barat, Kamis (16/2).
Sampai siang kemarin warga menyaksikan 15 jembatan dibongkar. Jika jembatan berkurang, Sungai Jawi semakin rapi bahkan aliran air akan lebih lancar, bersih tanpa sampah yang selalu tersangkut di tiangnya.
Masyarakat Sungai Jawi sendiri sudah memahami rencana yang sering disampaikan Wali Kota Sutarmidji maupun Wakil Wali Kota Edi Rusdi Kamtono, kalau nantinya sepanjang aliran Sungai Jawi hanya disisakan 11-12 jembatan saja yang memiliki ciri khas.
Namun, ada juga warga meminta agar seluruh jembatan dirobohkan termasuk jembatan Lancang Kuning, kecuali jembatan pararel berlogo Tugu Khatulistiwa dan jembatan penghubung jalan.
“Semuanya dibongkar, lancang kuning juga harus dirobohkan. Jika tidak bakal menimbulkan kecurigaan dan kecemburuan sosial dan kami menganggap ada apa-apanya di pihak pemerintah,” katanya.
Masih Dipertimbangkan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak, Ismail, masih mempertimbangkan untuk membongkar Jembatan Lancang Kuning di Sungai Jawi. Alasanya, selain masih dibutuhkan sebagai akses jalan masyarakat, jembatan itu memiliki nilai estetika bagi keindahan Sungai Jawi.
“Mungkin sementara ini belum ya, karena menurut saya sayang saja. Karena jembatan itu punya nilai seni dan budaya. Tapi kita lihatlah kedepannya, ketika semua jembatan yang dibuat sudah bagus semua, kemungkinan akan kita bongkar. Kalau sekarang belum dan tidak mengganggu juga,” kata Ismail menjawab Rakyat Kalbar, Kamis (16/2).
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Sutarmidji pernah menyatakan bahwa dari sekian banyak jembatan yang dibongkar, terdapat 9-11 jembatan yang akan tetap dipertahankan sebahai akses lalu lintas masyarakat setempat. Diantaranya, Gertak 1, Gertak 2, Gertak 3, Jembatan Bukit Barisan, Jembatan Pancasila, Jembatan Suwignyo, Margodirojo, Wahidin dan lainnya hingga tembus ke jembatan depan Jalan Ampera.
“Nah, untuk Lancang Kuning ini apakah termasuk yang mau dipertahankan atau tidak. Maka dari itu kita saat ini kan sedang menata. Kita akan lihat ketika semua akses di situ semuanya sudah bagus, bisa saja itu (Lancang Kuning) dibongkar, tergantung bagaimana nanti,” tambah Ismail.
Diungkapkan Ismail, dalam tahun ini juga Pemkot Pontianak akan membangun sebuah jembatan gantung di depan Masjid Baiturrahim, Jalan H Rais A Rahman, Sungai Jawi. Selain menjadi akses jalan kaki, jembatan ini juga akan menambah keindahan Sungai Jawi.
“Konsepnya, di jalan paralel itu akan dijadikan pusat kuliner, akan ditata pedagangnya. Jadi, adanya jembatan gantung di wilayah itu akan semakin indah,” katanya.
Jembatan gantung, lanjut Ismail, konsepnya tidak diperuntukkan bagi kendaraan melainkan hanya untuk pejalan kaki saja. “Maksudnya agar warga yang akan ke masjid juga tidak perlu mutar jauh lagi. Ada dua jembatan yang akan dibangun tahun ini, tapi satunya di Sungai Raya Dalam,” jelasnya.
Selain pembenahan jembatan, PU kata Ismail terus akan melanjutkan pembangunan jalan paralel Sungai Jawi hingga tembus ke Gertak 3.
“Tidak jauh lagi, dari Gang Bukit Barisan kesananya (Gertak 3) mungkin sekitar 300 meter lagi. Yang ada sekarang ini kan masih putus-putus, nanti akan diteruskan,” kata Ismail.
Laporan: Rizka Nanda dan Fikri Akbar
Editor: Mohamad iQbal