eQuator.co.id – TANJUNG SELOR. Tahun ini, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mendapatkan jatah sebanyak 3.280 unit rumah dari program sejuta rumah yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Kaltara, Dharma Siregar mengungkapkan, nantinya akan tersebar di 5 kabupaten/kota.
Hanya saja, menurut Dharma, perumahan tersebut akan diprioritaskan di Ibu Kota Provinsi Kaltara, Tanjung Selor. Sebab Tanjung Selor dinilai daerah yang akan berkembang. Mengingat statusnya sebagai ibu kota provinsi ke-34 ini.
“Sekitar 2.000 unit untuk di Bulungan. Dimana sejauh ini ada empat lokasi yang akan dibangun oleh dua developer atau pengembang, yaitu daerah kilometer 4, 9, Desa Apung dan Selimau,” ungkapnya, Senin (13/2).
Namun sejuah ini, kata dia, area yang siap untuk dibangun berada di kilometer 4. Kapasitas lahan yang sudah dipersiapkan sekira 10 hektare. Dan saat ini dalam proses pematangan lahan. Sedangkan 3 lokasi lainnya masih dalam proses pengurusan pembebasan lahan dan penimbunan.
“Kilometer 4 itu dengan lahan yang ada akan dibangun sekitar seribu unit. Namun untuk tahap awal akan dibangun 400 terlebih dahulu. Kemungkinan mulai pembangunan pada Maret mendatang,” sebutnya.
“Sedangkan Selimau yang juga dilakukan penimbunan lahan sekitar 1,5 hektare, akan dibangun 84 unit,” sambungnya.
Sementara itu, menurut Dharma akan dibangun juga di Kabupaten Tana Tidung (KTT) jumlahnya sekira 100 unit. Untuk lahannya dipersiapkan sekira 5 hektare. Adapun progresnya saat ini sudah tahap pembebasan lahan dan perizinan oleh pengembang. “Sedangkan Kota Tarakan juga telah terbangun sebanyak 97 unit saat ini,” ujarnya.
Sementara itu, untuk Kabupaten Malinau dan Nunukan, pihaknya masih menunggu Koordinator Wilayah (Korwil) Apersi kabupaten. Sebab nantinya pihak Apersi kabupaten tersebut yang akan mengajukan kebutuhan rumah dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). “Kami harapkan secepatnya,” harapnya.
Disinggung mengenai tipe rumah yang akan dibangun. Dia mengatakan, rumah yang akan dibangun bertipe 36 dengan luasan tanah 90 meter persegi. Sedangkan lebarnya 9 meter dan panjang 10 meter.
“Dengan harga Rp 135 juta per unit, dapat dibayar dengan cicilan yang dibagi dalam empat skema. Yakni 5, 10, 15 dan 20 tahun, cicilan untuk 20 tahun itu mencapai 900 ribuan per bulan dengan bunga flat 5 persen,” paparnya.
Nah, untuk peruntukan kepada siapa saja perumahan tersebut. Dia menuturkan, nantinya akan diperuntukkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan gaji pokok tidak melebihi dari Rp 4 juta per bulan.
“Siapa saja boleh, namun tentu sesuai dengan persyaratan tersebut. Sejauh ini dari sekitar 850 peminat, kebanyakan PNS mengingat antusias yang cukup baik, kami akan berupaya menyelesaikannya tahun ini juga,” tutup Dharma. (/sam/keg)