Ketua I MUI Sintang: Murni Miskomunikasi

Sejumlah masyarakat Sintang yang mengatasnamakan Forum Pemuda Dayak menggelar aksi penolakan kedatangan Wasekjen MUI KH Tengku Zulkarnain di Bandara Susilo Sintang, Kamis (12/1) pagi. Achmad Munandar-eQuator.co.id

eQuator.co.id – Sintang-RK. Merasa setiap WNI bebas kemanapun di wilayah RI, Wasekjen MUI, KH Tengku Zulkarnain serta anaknya, Luthfi Hakim, kaget dicegat dan ditolak Forum Pemuda Dayak Sintang, saat mendarat dengan Garuda di Bandara Susilo Sintang, sekitar pukul 09.30, Kamis (12/1).

Puluhan pemuda dan warga yang mengenakan kostum adat Dayak, lengkap dengan spanduk dan atribut lainnya, menghadang di depan pintu pesawat, mencegah KH Tengku Zulkarnain menginjak Bumi Senentang. Tak ingin ribut, rombongan kembali terbang ke Pontianak.

Kapolres Sintang, AKBP Suharjimantoro, membenarkan aksi penolakan ini. Ia menyebut penolakan merupakan spontanitas Forum Pemuda Dayak Sintang yang akan menyambut kedatangan Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Drs Cornelis,MH, di Bandara Susilo.

“Mereka itu mau jemput Pak Cornelis di bandara, yang akan memimpin pelantikan DAD. Pak Gubernur Cornelis tidak datang, bersamaan itu ada informasi akan turun Pak Tengku Zulkarnaen (Wasekjen MUI),” ungkap Kapolres.

KH Tengku Zulkarnain sendiri diundang dalam kapasitas sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk ikut dalam tabligh akbar yang akan digelar di Masjid Agung An-Nur, Sintang, Jumat (13/1). Dihubungi terpisah, Ketua I MUI Sintang, Kholidul Mufid menjelaskan, bahwa muslim di Sanggau, Melawi, dan Sintang, ingin pencerahan di tabligh akbar dengan menghadirkan Wasekjen MUI.