Pemkot Serahkan Bansos Korban Kebakaran, Rp379 Juta Untuk 83 KK

TERIMA BANTUAN. 83 KK korban kebakaran terima dana bantuan dari Pemkot Pontianak. NET

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Pemerintah Kota Pontianak menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp379 juta kepada 83 Kepala Keluarga (KK) yang menjadi korban musibah bencana kebakaran tahun 2015-2016. Bantuan ini diserahkan langsung Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di kediaman dinasnya, Jumat (30/12)Jalan KS Tubun Pontianak.

“Nilainya bervariasi, antara Rp3 juta-Rp7 juta, tergantung kerugiannya. Sumber dananya dari APBD 2016,” kata Edi.

Bantuan untuk meringankan sekaligus stimulan kepada para korban agar bisa kembali bergairah menata dan melanjutkan kehidupannya. Terutama bagi masyarakat yang tidak mampu yang umumnya bekerja disektor non formal.

“Untuk modal dan perbaikan-perbaikan lain sebagainya, tapi untuk rumahnya yang hangus terbakar sendiri sudah kita bantu melalui dana dinas sosial berupa bantuan sosial yang nilainya antara Rp10 juta-Rp15 juta,” ungkapnya.

Edi menjelaskan, bantuan ini sebenarnya bisa lebih cepat diserahkan ke korban. Namun akibat sempat terjadi kendala teknis pada pendataan, bantuannya agak terlambat diberikan. Pemkot pun tak menginginkan  gara-gara pendataan yang tidak valid, akan menjadi masalah di kemudian hari.

“Dan saya rasa data ini sudah valid lah. Kedepan kita bisa lebih signifikan lagi lah bantuan ini,” ujar Edi.

Sementara itu, menurut Kepala BPBD Kota Pontianak Aswin Thaufik, jika dibandingkan tahun 2015, terjadi tren penurunan angka bangunan terbakar pada tahun ini.

“Tahun 2014 ada 80 bangunan, 2015 ada 94 bangunan, tahun 2016 ini ada 83 bangunan. Dimana 90 persennya perumahan, sisanya 20 persen ruko, hanya sebagian kecil merupakan bangunan gudang,” paparnya.

Aswin menyebutkan, musibah kebakaran yang terjadi tahun ini hampir rata menimpa semua bangunan masyarakat di kecamatan yang ada.

“Menyebar titik-titiknya. Yang agak banyak di Pontianak Utara, karena di sana banyak daerah yang rumahnya cople (dempet). Secara umum penyebabnya, 70 persen itu karena listrik,” jelasnya.

Selain memfasilitasi penanganan dan bantuan, Pemkot kata Aswin juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan listrik secara baik dan benar. Salah satunya melalui sosialisasi bersama PLN dan asosiasi kelistrikan di tiap kecamatan. Misalnya, ada kabel listrik yang sudah lebih lima tahun harus diganti. Termasuk jika ada penambahan watt, kabelnya harus diganti.

“Kemudian, saklar jangan sampai ada penumpukan, pantau alat-alat dapur yang menggunakan listrik. Tujuannya, agar masyarakat semakin bisa memproteksi diri. Kalau tinggalkan rumah, colokan listrik itu dicabut,” imbaunya.

Di tempat sama, salah seorang korban yang rumahnya terbakar Suhendi menyampaikan terima kasihnya atas perhatian Pemkot. Kendati tidak cukup untuk mengcover seluruh bangunan rumahnya ludes terbakar di Gang Gotong Royong Jalan Komyos Sudarso, bantuan itu setidaknya cukup memberinya motivasi untuk bangkit menata kembali rumahnya.

“Saya bangga pemerintah kita ada perhatian, walaupun seadanya kami sudah ucapkan ribuan terimakasih. Sementara ini, saya tinggal di Komplek Griya Husada Serdam, karena rumah yang di Gang Gotong Royong belum selesai,” katanya Suhendi sambil menggenggam amplop putih berisi uang tunai Rp5 juta bantuan dari Pemkot Pontianak. (fik)