eQuator.co.id – Pengungkapan tindak pidana Narkoba salah satu kasus kejahatan di Kalbar yang meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya. Dari 375 kasus pada 2015 menjadi 531 pada 2016.
“Jumlah sabu yang masuk Kalbar dari perbatasan Malaysia yang berhasil diungkap mencapai 167 Kg,” ungkap Kapolda Irjen Pol Musyafak saat konferensi pers laporan akhir tahun di markasnya, Jumat (30/12).
Selama 2016, kepolisian Kalbar juga menyita sebanyak 63.944 butir happy five, 20.190 butir ekstasi, 27,6 Kg ganja dan 2.005.336 liter minuman beralkohol.
Kapolda Musyafak yang didampingi seluruh jajaran pejabat Polda menjelaskan, jumlah pengaduan yang diterima kepolisian di Kalbar mencapai 6.172 laporan dengan tingkat penyelesaian perkara hanya 3.894 kasus atau hanya 63 persen. Angka penyelesaian perkara ini menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 70 persen. “Namun untuk kasus konvensional, penyelesaian perkara naik 3,34 persen, walau gangguan keamanan juga naik 3,7 persen,” jelasnya.
Membina sumber daya manusia, Polda juga memberikan penghargaan dan sanksi kepada anggotanya. Tahun ini anggota yang meraih penghargaan atas prestasinya sebanyak 1.495 anggota. “Ini jumlah yang terbesar, karena tahun sebelumnya cuma sekitar separuhnya,” ungkap Kapolda Musyafak.
Di tahun ini juga Kapolda Musyafak juga menindak tegas anggotanya yang nakal. Sebanyak 658 polisi yang disanksi. Sebagian besar karena pelanggaran disiplin dan kode etik. “Kita tidak ragu, kemarin juga beberapa anggota di daerah kita berhentikan,” tegasnya.
Menurut jenderal bintang dua itu, jumlah anggota Polri di Kalbar masih jauh di bawah angka yang seharusnya. Sebagai Polda tipe A, harusnya memiliki 19.991 anggota. Hingga saat ini hanya ada 10.405 anggota. Masih kurang 9.956 orang. “Waktu saya di Jawa Tengah saja, itu jumlahnya 35 ribu anggota,” jelas Kapolda Musyafak.
Polda Kalbar akan terus meningkatkan proses rekrutmen anggota. Mengakomodir suku-suku yang ada di Kalbar secara proporsional saat rekrutmen. “Misalnya suku Dayak kita siapkan 16 persen dalam rekrutmen,” ujarnya.
Sedangkan alokasi anggaran 2017, Polda Kalbar mendapat kenaikan anggaran hingga 57 persen. Kenaikan DIPA 2017 ini menjadi tantangan akuntabilitas bagi Polda Kalbar untuk mewujudkan kinerja yang lebih baik.
“Musyafak juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan media yang telah memberikan dukungan kepada kepolisian sepanjang 2016 ini,” katanya.
Laporan: Iman Santosa
Editor: Hamka Saptono