eQuator.co.id – Pontianak-RK. Mayat perempuan tanpa identitas ditemukan tewas di Hotel Benua Mas, Jalan 28 Oktober, Siantan Hulu, Pontianak Utara, Rabu (28/12) petang. Diduga kuat, korban dibunuh oleh teman kencannya.
Jasad pertama kali ditemukan oleh room boy hotel tersebut, Yanto, sekitar pukul 17.45. Saat itu, ia hendak membersihkan kamar usai dipakai korban dan terduga pelaku yang merupakan teman kencannya.
“Saya melihat mobil orang yang sewa kamar itu keluar dari hotel. Nah, seperti biasa, selesai kamar dipakai harus dibersihkan. Tapi ketika mau masuk kamar, kok banyak darah di lantai,” tuturnya di tempat kejadian perkara (TKP).
Yanto sempat membuka pintu samping hotel untuk mengecek apa yang terjadi di dalam kamar. “Lihat ada mayat, saya langsung melapor ke Polsek Pontianak Utara,” ujarnya.
Kolega Yanto, Zainudin (52) menyebut pelaku menggunakan mobil jenis minibus. “Dia laki-laki. Ciri-cirinya bertubuh pendek dan menggunakan baju kaos putih serta bercelana jeans panjang,” paparnya.
Zainuddin merupakan room boy pertama yang mengantarkan korban dan pelaku menuju kamar di Blok A5, Hotel Benua Mas. “Waktu bayar sewa kamar, dia keluar sendirian. Umurnya sekitar 20-30 tahun,” ungkapnya.
Meski begitu, pria yang kerap disapa Udin itu tidak bisa menjelaskan secara gamblang seperti apa ciri-ciri pelaku. “Orang itu (pelaku) tidak terlalu tua. Habis bayar uang sewa kamar senilai Rp100 ribu, saya langsung pergi,” terang Zainuddin.
Mayat perempuan itu tewas dengan posisi telungkup. Wajahnya lebam, kepala benjol, dan ditemukan sayatan di pergelangan tangan kanan. Dan, hanya mengenakan baju dan bra hitam tanpa celana.
“Di dalam kamar, kami temukan satu pisau dapur. Korban tidak ada identitas seperti HP atau KTP,” urai Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Andi Yul Lapawesean.
Sejak datang ke TKP, polisi memang langsung melakukan penutupan hotel. Kamar A5 telah di-police line.
“Kami mengamankan lima saksi. Diantaranya tiga karyawan hotel. Mereka dibawa ke kantor untuk diperiksa. Pelaku masih diburu,” terang Andi.
Sambil mengidentifikasi korban, ia menyatakan pihaknya tengah mencari mobil Toyota Avanza KB 1747 SG berwarna putih yang digunakan pelaku. “Mobil yang digunakan pelaku sudah tiga kali pindah tangan. Jadi kita kesulitan untuk mencari si pemilik atau pengemudinya. Ini dikarenakan, pihak hotel tidak meminta identitas pelaku sewaktu menyewa kamar,” bebernya.
Polresta Pontianak akan bekerja sama dengan Polsek Pontianak Utara untuk mengungkap kasus dan identitas korban yang sekitar pukul 20.00 dibawa ke Rumah Sakit Anton Sudjarwo. “Untuk mencari penyebab kematian,” jelas Andi.
Ia sempat memberikan peringatan kepada Manajer Hotel Benua Mas. “Malam ini hotel ditutup dulu, jangan terima tamu. Besok, kalau mau operasional, kamar ini jangan disewakan. Kami masih melakukan olah TKP,” tuturnya. Sang Manajer Hotel yang enggan menyebutkan namanya lantas menganggukkan kepala.
Peringatan tersebut disampaikan Andi karena dia menyesalkan pengelola Hotel Benua Mas bertindak tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) layaknya hotel-hotel lain yang ada di Kota Pontianak. “Hotel seharusnya memeriksa identitas penyewa kamar seperti KTP dan sebagainya. Ini main terima duit saja. Orang datang ke hotel, penjaga langsung datang terima duit dan membukakan kamar,” sesalnya.
Ia menyebut, pengelola hotel sudah punya pengalaman dengan kasus pembunuhan. “Dulu sudah pernah terjadi pembunuhan juga di situ. Hotel ini akan kami laporkan ke PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia),” tegas Andi.
Hingga berita ini diturunkan, pelaku sudah diidentifikasi polisi. Mobil yang digunakan pun telah dibawa ke Mapolresta Pontianak. Sementara pelakunya sedang dikejar.
Laporan: Ambrosius Junius, Deska Irnansyafara, Iman Santosa
Editor: Mohamad iQbaL