Jokowi Minta Pelayanan PLBN Cepat

Presiden Jokowi didampingi Mendagri, Tjahyo Kumolo, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono melihat papan progres pembangunan PLB Entikong ketika meninjau sekaligus meresmikan PLBN Entikong, Rabu (21/12)---Darmansyah Dalimunte

eQuator.co.id – Sanggau-RK. Presiden RI Jokowi mengklaim pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) terpadu Entikong sudah juah lebih baik dibanding sebelumnya. “Sudah sangat jauh sekali perbedaanya, kemudian bandingkan dengan yang negara tetangga,” katanya di sela-sela meninjau PLBN Entikong sekaligus meresmikannya, Rabu (21/12).

Ia menegaskan, terpenting adalah pelayanan. Apabila sarana dan prasarana sudah bagus, gedung bagus dan segala fasilitas tersedia, pelayanan harus cepat dan baik. “Itu yang kita harapkan, karena akan memunculkan persepsi terhadap negara dan ini tidak hanya di Entikong tapi di tempat lain juga,” ujarnya.

Diakuinya sejak merdeka, Border Entikong belum pernah diperbaiki. “Alasanya tidak ada anggaran, tapi sekarang nyatanya dalam waktu dua tahun sudah rampung,” tegasnya.
Pun demikian dengan kepabaeanan, karantina, pertanian dan kesehatan. “Semuanya diperbaikilah, jangan hanya gedungnya saja yang megah, tapi cara melayaninya juga,” ujarnya.

Jokowi juga mengatakan eskpor impor, termasuk CPO akan lebih murah jika melalui Kuching, Malaysia.“Ini baru hitung-hitungan, belum kita putuskan. Karena kalau biasanya dari sini, Selatan dulu, balik ke Jawa baru naik lagi, jadi doubel biaya, nah itu yang baru dihitung,” ujarnya.

Berkaitan dengan peredaran narkoba yang marak di Kalbar, Jokowi menegaskan perbaikan fasilitas PLBN mestinya hal yang berkaitan dengan penyelundupan bisa dihilangkan. “Bisa dikurangi, termasuk di dalamnya narkoba,” tegasnya.

Orang nomor satu di Indonesia itu mengaku cukup puas dengan pembangunan PLBN Entikong. “Yang jelas jauh lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyampaikan, pembangunan PLBN Entikong terpadu merupakan perwujudan dari percepatan pembangunan tujuh pos lintas batas negara terpadu dan sarana prasarana penunjang berdasarkan Inpres nomor 6 tahun 2015.

“Pembangunan PLBN diharapkan selain mampu meningkatkan kualitas kawasan perbatasan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang andal, ” katanya.
Sehingga, kawasan perbatasan yang berdaya saing juga diharapkan mampu meningkatnya kerjasama perdagangan dan kerjasama pertahanan dan keamanan batas wilayah dengan negara tetangga.

Dikatakanya, PLBN merupkan implementasi dari sembilan agenda prioritas Presiden atau nawa cita. PLBN Entikong merupakan bangunan yang menyelenggarakan fungsi keimigrasian, kepabeanan, karantina, keamanan dan fungsi lain yang diperlukan.

“Konsep pembangunan PLBN terpadu Entikong dengan luas zona inti 19.493 meter persegi ini mengambil desain arsitektur dan lokalitas. Hal ini tercermin dalam konsep bangunan PLBN ditransformasi dari bentuk rumah panjang dan perisai suku Dayak,” ujarnya.
Perisai melambangkan pertahanan NKRI yang bersifat melindungi. Sedangkan corak dan warna diterapkan pada bagian elemen dinding dan relief pada bagian pintu gerbang.

 

Reporter: Darmansyah Dalimunte

Editor: Kiram Akbar