eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Pemerintah Kabupaten Kubu Raya akan berupaya mencari solusi konkret untuk membangun jembatan yang roboh di Desa Sungai Kupah, Kecamatan Sungai Kakap, Senin (19/12) lalu.
“Padahal beberapa hari lalu, saya pergi dan meninjau ke lokasi. Memang jembatan yang panjangnya 50 meter itu perlu dibangun. Karena merupakan akses warga untuk keluar masuk menjual hasil pertanian mereka,” ucap Bupati Kubu Raya, H Rusman Ali, Selasa (20/12).
Oleh karena itu, dalam waktu dekat, Bupati akan melakukan rapat serta berkoordinasi dengan DPRD Kabupaten Kubu Raya untuk mencari solusi ihwal pembangunan jembatan tersebut.
“Kalau jembatan itu tak ada, perekonomian di daerah tersebut pastinya terganggu. Nanti kalau sudah duduk bersama pasti ada solusinya,” ujar H Rusman Ali.
Meskipun tidak dianggarkan pada 2017, H Rusman Ali menegaskan, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir, karena pembangunan jembatan tersebut merupakan pembangunan yang sifatnya sangat darurat.
“Ini masih dalam pembahasan dan tentu masih bisa dicari solusinya. Jangan perekonomian mati total, karena jembatan itu merupakan akses untuk sekitar 500 lebih kepala keluarga,” lugasnya.
Sebelumnya, anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya, Zulkarnain mengatakan, Pemerintah Kubu Raya tinggal melihat kondisi keuangan daerah apakah dananya ada atau tidak. Karena bagaimanapun jembatan ini harus dibangun.
“Kita akan komunikasi dengan Dinas Bina Marga serta Komisi III untuk mendorong pembangunannya. Tidak masalah apakah konstruksi bangunannya menggunakan kayu belian atau beton. Jika konstruksi kayu mungkin memerlukan anggaran Rp2 hingga 3 miliar. Sementara kalau beton diperkirakan Rp5 hingga 6 miliar. Semuanya tergantung dengan kondisi keuangan daerah,” jelasnya.
Legislator PDI Perjuangan ini mengharapkan, supaya pembangunan jembatan tersebut tidak terlalu lama. Hal itu penting agar akses bagi masyarakat bisa segera pulih. Pasalnya, kondisi ini akan berpengaruh terhadap semua sektor. Apalagi komoditas pertanian dan perkebunan setempat terbilang cukup banyak terutama kelapa.
“Memang satu-satunya cara harus dibangun. Supaya kehidupan masyarakat tidak terlalu terpuruk lantaran tidak adanya akses,” harapnya.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe