Teken MoU di Warung Kolong Jembatan

Pusat Bangun Jembatan Landak, Pemkot Pontianak Siapkan Pendukungnya

TAK JAMAK. MoU pembangunan Jembatan Landak dilakukan Menteri PUPR Mochamad Basuki Hadimoeljono dengan Walikota Pontianak, Sutarmidji (safari cokelat), di warung kopi bawah jembatan tersebut, Selasa (20/12) siang. Terlihat Basuki sedang duduk mendengarkan penjelasan dari stafnya, sementara Sutarmidji berdiri di belakangnya. OCSYA ADE CP

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Das des set set wuet. Pokoknya kerja harus cepat. Tak perlu formal-formalan. Tak usah resmi-resmian. Tak butuh seremoni-seremonian.

Langkah unik seperti itu diambil Wali Kota Pontianak Sutarmidji serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, ketika mereka sepakat untuk membangun Jembatan Landak bersama-sama, Selasa (20/12).

Unik? Ya, sebab ini di luar kebiasaan. Jika pada umumnya Memorandum of Understanding (MoU) diteken dengan mengadakan seremonial seabrek plus memakai tempat formal, nota kesepahaman pembangunan Jembatan Landak justru mengambil posisi di warung kecil bawah kolong jembatan tersebut. Dan, yang terlibat di dalamnya pejabat instansi selevel kementerian pula.

“Awalnya, penandatanganan itu direncanakan dilakukan di Kementerian PUPR di Jakarta. Tapi karena berkas MoU-nya sudah siap, langsung saja ditandatangani di lokasi yang akan kita bangun tanpa seremonial. Mungkin ini baru pertama kalinya,” tutur Sutarmidji.

Lebih lanjut, disampaikannya, proyek pembangunan Jembatan Landak ini sudah ditender pemerintah pusat. Ia terlebih dulu menyatakan kesiapan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk mendukung pembangunan tersebut secepatnya. Mulai dari penyelesaian pembebasan lahan, pembuatan jalan dari Jembatan Kapuas I hingga ke Jembatan Landak berikut drainasenya.

“Nah kajiannya akan disiapkan, seperti Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED)-nya. Kami yang siapkan dan selesaikan khusus untuk jalan akses dari Jembatan Kapuas I ke Jembatan Landak nanti,” terang pemilik akun Twitter @BangMidji itu.

Guna mendukung pembangunan tersebut, akan dilakukan pula perubahan aturan lalu lintas dari Jalan Tanjung Raya II ke Jalan Ya’ M Sabran hingga ke Jembatan Landak yang baru. “Mudah-mudahan ini segera diselesaikan oleh Dinas PU Kota dan Provinsi serta Balai Pemeliharan Jalan dan Jembatan Nasional (BP2JN), karena ini bagian dari penataan kawasan Pontianak Timur dan Utara yang menjadi prioritas ke depan,” ungkapnya.

Sejauh ini, menurut dia, Pemkot terus berupaya mengurai kemacetan. Karena kondisi saat ini pertumbuhan kendaraan roda dua dan empat tidak dibarengi dengan pertumbuhan jalan yang ada di kota, mau tak mau untuk mengurainya perlu pembangunan Jembatan Paralel Landak dan Jembatan Kapuas III.

“Termasuk penyeberangan fery yang sudah ada, mudah-mudahan ke depan masih ada solusi-solusi lain dalam rangka pembangunan Pontianak sebagai kota baru,” jelas Midji.

Lanjut dia, tujuan dari pembangunan-pembangunan ini dilakukan demi kenyamanan seluruh masyarakat Pontianak dan Kalbar pada umumnya. Midji memperkirakan semua itu akan terwujud dalam waktu dua hingga dua setengah tahun ke depan.

“Untuk itu, saya mengimbau agar semua pihak mau mendukung secara penuh. Saya juga minta para pedagang yang ada di sana (Jalan Sultan Hamid II) siap-siap pindah ke Pasar Anggrek karena tahun ini pasar itu selesai dibangun. Masyarakat semestinya membuat semuanya lancar, tanpa gangguan-gangguan. Saya tidak akan toleransi jika ada,” tandasnya.

 

Laporan: Fikri Akbar

Editor: Mohamad iQbaL