Masyarakat Resah, Netizen Nyatakan Perang

Ilustrasi : Internet

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Para netizen Kota Pontianak terutama pengguna Facebook yang merasa resah atas maraknya aksi begal, menyatakan melakukan perang terhadap begal, mengecam dan siap melawan para pelaku begal yang berada di Pontianak.

“Hidup sudah makin keras pak, banyak pengangguran, dan narkoba merajelela. Ini Harus ada reaksi cepat tanggap bagi aparat jangan kasi ruang bagi si begal,” tulis akun Patrick Awing.

Patrcik Awing meminta kecepatan aparat menangani para pelaku begal tersebut.

Sementara itu pengguna Facebook dari akun Ari Eka Prasetya Hardhana mengatakan, bahwa aksi begal marak pertanda gawat dari penyalahgunaan narkoba.

Sementara itu di #PontianakMusimBegal. Postingan yang diunggah Ahmad Jenudin lengkap dengan foto korban wanita yang dianiaya oleh pelaku begal di Jalan Sulawesi Kecamatan Pontianak Selatan, para akun FB berkomentar dengan keras. Misalnya Rino Arf Putra Helmi menuliskan komentar “Kalo begalny tertangkp,,,bakarrrr”. Sementara akun  Ifan Nice menegaskan kalau pelaku begal tertangkap tangan harus dihakimi sampai tewas. “Kalau ketangkap hajar sampai mati”.

Komentar senada juga ditulis oleh akun FB  Alap Alap Samber geledeX’s  yakni menuliskan “Intai ramai” tros bakar idop”biar pelaku yg laen miker 1000 x mw bebuat agi d daerah pontianak dn sekitarnye….”.

Sedangkan Gusti Rahmad Ananda berharap kepolisian cepat menangkap pelaku. Ia pun mengaku komentar pada postingan Ahmad Jenudin yakni “Aparat polisi harus lebih sigap dalam menangani masalah pembegalan dipontianak, agar tidak ada lagi saudara kita yang menjadi korban pembegalan (y)”.

Postingan yang membuat geger dalam satu pekan terakhir ini pun, dibagikan ratusan akun facebook lainnya. Namun tak ayal juga ada akun FB lainnya  berkomentar bahwa postingan dengan #PontianakMusimBegal itu adalah hoax.

Atas maraknya aksi kejahatan dengan kekerasan ini, terutama menjelang Natal dan tahun baru, Satuan Sabhara Polresta Pontianak langsung mengerahkan kekuatannya, polisi berseragam dan bersenjata lengkap diturunkan. Anggota per regu yang terdiri dari enam belas orang berkiling di Kota Pontianak, terutama di tempat rawan.

“Satu regu 16 Anggita, semuanya dilengkapi senjata. Laras panjang maupun pendek. Ketika tertangkap tangan membahayakan anggota kiat, tentu senjata itu akan ditembakan kepada pelaku,” tegas Kasat Sabhara Polresta Pontianak, Kompol Alber Manurung.

Mantan Kapolsekta Pontianak Kota ini, karena berada di fungsi pencegahan atas terjadinya tindakan kejahatan yang ada, langsung menggerakkan anggota-anggotanya ke daerah-daerah maupun jam-jam rawan terjadinya street crime. “Polsek-polsek juga kita arahkan untuk patroli, sehingga semuanya bergerak, baik Polresta maupun Polsek-polsek,” pungkasnya.

Alber Manurung mengatakan, sejauh ini memang ada laporan yang masuk kepada pihaknya. “Namun jika memang ada yang menjadi korban segera membuat laporan kepada pihak Kepolisian,” imbaunya. (Zrn)