Kota Pontianak Darurat Begal

Modus Minta Antar, Pelaku Wanita Cantik

Ilustrasi : Internet

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Keresahan warga Kota Pontianak di media sosial (Medsos) tentang begal ternyata bukan tanpa alasan. Sudah ada yang menjadi korban, sedangkan pelaku masih berkeliaran.

Riska menjadi korbannya. Gadis 16 tahun itu harus merelakan sepeda motornya dirampas begal di Jalan Abdul Rahman Saleh (BLKI), Pontianak Selatan, Rabu (14/12) pukul 21.00.

Murjani, ayah Riska mengaku, sekitar pukul 20.00 anak gadisnya keluar rumah menjemput kakaknya kuliah. Ketika sampai di kantin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura (Untan), Riska menelepon ayahnya.

“Dia (Riska) bilang sepi tak ada orang, saya bilang tunggu saja di situ, mungkin kakak mu belum keluar,” jelas Murjani ketika membuat laporan di Mapolsek Pontianak Selatan, Kamis (15/12) dinihari.

Baru saja mengakhiri pembicaraan dan meletakan handphone di saku celananya, tiba-tiba Riska didatangi sesorang wanita yang minta bantu diantar ke rumah dosennya di BLKI.

“Dia (pelaku) mengaku seorang mahasiswi. Anak saya pun langsung memboncengnya,” cerita Murjani.

Ketika akan keluar dari kompleks kampus itu, tepatnya di depan Fakultas Teknik Untan, tiba-tiba disuruh berhenti oleh pelaku. Wanita itu meminta Riska turun dan dia yang mengendarai sepeda motornya.

“Dia mengatakan, kakak yang bawa sepeda motor. Adek dibonceng, ntar tak tau alamatnya. Anak saya pun menurutinya,” jelas Murjani.

Setelah berganti posisi, wanita tersebut mengarahkan laju sepeda motor ke Jalan Abdul Rahman Saleh (BLKI). Kemudian masuk ke Gang Panorama yang sepi dan gelap.

“Di gang itu, semakin ke ujung jalannya semakin kecil. Akhirnya mereka berbalik arah,” ujarnya.

Dengan alasan ingin berbelok, Riska disuruh turun. Sepeda motor Honda Vario berwarna merah itu pun langsung dibawa oleh wanita berparas cantik dan berambut lurus itu. Sadar telah diperdaya oleh pelaku, Riska berteriak maling. Namun tidak ada warga yang keluar rumah.

Riska pun menggoyang pagar rumah warga di Gang Panorama untuk menarik perhatian pemiliknya. Tak lama pemilik rumah keluar. Mendengar cerita Riska, warga tersebut langsung menghubungi Polsek Pontianak Selatan.

“Ibu (warga) itu juga menghubungi saya. Dia mengatakan sepeda motor anak saya telah dibawa lari,” jelas Murjani.

Mendapat informasi anak gadisnya dibegal, Murjani mendatangi lokasi kejadian. Setelah bertemu dengan warga yang menolong anaknya itu, dia disarankan mendatangi Mapolsek Pontianak Selatan. “Saya pun langsung ke sini (Mapolsek Pontianak Selatan),” ujar Murjani.

Selain sepeda motor, handphone yang diletakkan di “kocek” kendaraan matic itu pun ikut terbawa. Parahnya lagi, STNK-nya juga disimpan di jok sepeda motor itu.

“Buat jadi pelajaran saja. Namanya juga musibah, kita pun tidak menyangka,” ungkap warga Jalan Abu Naim, Pontianak Timur itu mendampingi putrinya membuat laporan polisi.

Warga Semakin Resah

Sejak November lalu hingga saat ini, penjahat jalanan di Kota Pontianak semakin nekat. Pelaku membawa senjata tajam dan tak segan-segan melukai korbannya. Bukan hanya merampas barang berharga, tetapi juga mengancam nyawa.

Saat ini dimana-mana warga Kota Pontianak membicarakan kejahatan begal. Korbannya bukan hanya Riska. Bahkan ada korban yang luka-luka dibegal.

Seperti aksi begal di Jalan Pak Benceng, Pontianak Kota. Korbannya laki-laki yang dianiaya begal yang mengendarai sepeda motor RX-King. Begitu juga di Jalan Sulawesi, Pontianak Selatan juga bernasib sama. Namun yang menjadi korban adalah wanita. Kabar terbaru, pembegalan juga terjadi di Jalan Karet, Pontianak Barat dan depan Taman Akcaya, Pontianak Selatan.

Sejak November lalu, kejahatan kekerasan di jalanan sudah belasan kasus. Hanya beberapa kasus saja yang terungkap.

Merasa was-was, warga Kota Pontianak pun meng-update kekhawatirannya di media sosial maupun di status BBM.

Warga Pontianak Kota, Nurul mengaku resah, setelah mendapatkan kabar mengerikan itu. Wanita ini tak menyangka pembegalan marak terjadi di Kota Pontianak. “Saya harap polisi segera menangkap pelakunya. Ini sudah kelewatan. Informasi tentang begal dalam tiga hari terakhir ini benar-benar meresahkan,” kata Nurul kepada Rakyat Kalbar, Kamis (15/12).

Jika memang pelaku tidak tertangkap, maka korban akan semakin bertambah. “Kita minta pelaku ditangkap dan diberikan hukuman setimpal,” harap Nurul.

Senada juga dikatakan Feri. Dia berharap kepolisian segera mengungkap dan menangkap pelaku begal. “Keresahan di mana-mana. Terutama wanita,” ujar Feri.

Sementara Fendi lebih memilih melawan begal, jika pelaku berhadapan dengannya. “Kita harus lawan kalau sudah berhadapan. Hidup atau mati tidak perlu dipikirkan, karena harus dilawan. Kalau perlu, pergi kemana-mana bekal senjata setiap harinya. Maka dari itu, kita minta polisi segera menangkap pelakunya,” tegas Fendi.

Kapolresta Pontianak Kombes Pol Iwan Imam Susilo mengaku sudah ada beberapa laporan yang diterima jajarannya. Di hadapan Kasat Reskrim, Kompol Andi Yul Lapawesean beserta Kanit Jatanras, Kapolresta mengatakan, ini tantangan Polresta Pontianak.

“Saat ini kita sedang melakukan penyelidikan berkaitan dengan kasus-kasus yang ada. Mudah-mudahan segera terungkap,” kata Kombes Pol Iwan.

Menurut Kapolresta Kombes Pol Iwan, jika dilihat dari hasil evaluasi perbandingan tahun lalu, angka kejahatan menurun drastis. Namun kasus-kasus terakhir ini menjadi sorotan masyarakat, sehingga menjadi prioritas.

Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Suhadi SW mengakui, akhir-akhir ini tingkat kejahatan di Kota Pontianak meningkat. Namun bukan kuantitas, melainkan kualitas. Penilaian itu berdasarkan hasil dari analisa serta evaluasi yang dilakukan Polda Kalbar. “Banyaknya pelaku kejahatan yang beraksi menggunakan senjata tajam, baik jambret maupun rampok di jalanan,” ungkapnya.

Kombes Pol Suhadi mengimbau masyarakat untuk waspada. Setidaknya jangan memberikan kesempatan kepada para pelaku kejahatan. “Kita minta masyarakat tidak menggunakan barang-barang yang berlebihan, perhiasan, kemudian tas berisikan barang-barang mewah serta tidak sendirian. Jika itu dilakukan, maka akan memberikan kesempatan kepada para pelaku,” ungkap Kombes Pol Suhadi.

Laporan: Ambrosius Junius, Achmad Mundzirin, Ocsya Ade CP

Editor: Hamka Saptono

 

Data ‘Street Crime’ di Kota Pontianak:

 

Pada 07 November, sekitar pukul15.30 WIB

TKP: Bundaran Jl Reformasi, Pontianak Tenggara

Korban: Atika Shafira Dewi (17)

Modus: Tersangka mengambil paksa seunit iPhone 6 saat pelapor sedang menelepon.

 

10 November 2016, sekitar pukul 11.50 WIB

TKP: Kampus IAIN, Jl Suprapto, Pontianak Selatan

Korban: Reka Kurniawati SE (30)

Modus: Tersangka menggunakan sepeda motor merampas kantong plastik yang berisi uang tunai Rp212,94 juta milik IAIN Pontianak.

 

17 November 2016, sekita pukul 11.00 WIB

TKP: Gg Beringin, Tanjung Hulu, Pontianak Timur

Korban: Susilawati (24)

Modus: Tersangka merampas tas pelapor dengan yang berisi uang tunai Rp5 juta. Tersanga mengacungkan senjata tajam.

 

18 November 2016, sekitar pukul 01.00 WIB

TKP:Perempatan Jl Pahlawan, Pontianak Selatan

Korban: Nicholas Feka (31)

Modus: Dua orang tersangka menggunakan sajam dan mengambil dompet pelapor warna coklat berisikan uang Rp800 ribu.

 

18 November 2016, sekitar pukul 04.25 WIB

TKP: Parkiran Hotel Garuda, pontianak Selatan

Korban: Iis Miranto (22)

Modus: Tersangka berjumlah empat orang meminta harta benda secara paksa namun tidak diberikan oleh pelapor. Tersangka kemudian menggunakan sajam melukai pelapor.

 

20 November 2016, sekitar pukul 11.30 WIB

TKP: Jl Kom Yos Sudarso, Pontianak Barat

Korban: Sularno (22)

Modus: Terlapor merampas dua unit ponsel merk Nokia milik pelapor dengan menodongkan sajam jenis pisau

 

20 November 2016, sekitar pukul 20.15 WIB

TKP: Jl Wolter Monginsidi, Pontianak Kota

Korban: Sulyana (34)

Modus: Terlapor berjumlah dua orang mengendarai motor datang dari arah kiri mengambil secara paksa satu tas warna biru. Tas berisi dompet sehingga mengakibatkan pelapor jatuh dan mengalami luka dan kerugian Rp1 juta

 

21 November 2016, sekitar pukul 23.00 WIB

TKP: Jl Parit Bangseng, Siantan, Pontianak Utara

Korban: Karnawi (41)

Modus: Terlapor menggunakan pisau menodong pelapor sehingga leher pelapor luka gores dan mengambil uang Rp800 ribu

 

24 November 2016, sekitar pukul 13.00 WIB

TKP: Depan Diklat, Jl Johan Idrus, Pontianak Selatan

Korban: Herlina Utari (18), mahasiswa asal Kabupaten Mempawah

Modus: Terlapor merampas seunit HP Oppo Neo 7 warna putih

 

24 November 2016, sekitar pukul 13.00 WIB

TKP: Jl Gusti Hamzah, Pontianak Kota

Korban: Aidawati (42)

Modus: Terlapor berjumlah dua orang mengambil dengan paksa dompet cokelat berisi uang tunai Rp2,34 juta dan surat-surat penting

 

24 November 2016, sekitar pukul 05.45 WIB

TKP: Rumah makan Padang Pariaman, Jl Tani Makmur, Pontianak Selatan

Korban: Anisa (17), asal Punggur Besar

Modus: Terlapor menodongkan pisau ke arah leher pelapor dan mengambil kotak amal yang berada di warung. Jumlah kerugian mencapai Rp2,5 juta

 

27 November 2016, sekitar pukul 20.00 WIB

TKP: SPBU Kodam, Jl Alianyang, Kubu Raya

Korban: Sarina (37)

Modus: Terlapor mengendarai motor menahan pelapor dan mengambil dengan paksa seunit motor jenis Honda KB 2936 MN, tahun pembuatan 2015

 

SUMBER: Polresta Pontianak