eQuator.co.id – Pontianak-RK. Kegiatan Sedekah Akbar 2016 mendapat sambutan luar biasa. Ribuan orang memadati GOR Pangsuma, Jalan Ahmad Yani Pontianak, Senin (12/12).
“Kami sediakan 1000 kursi untuk orangtua asuh, nyatanya nggak cukup sampai harus pakai tribun,” ujar Ketua Panitia Sedekah Akbar 2016, Rafli Maulana saat ditemui di Kantor Sekretariat Baitul Mal Munzalan Mubarakan Ashabul Yamin.
Menurut Rafli, tidak hanya dari Kota Pontianak, dukungan masyarakat dari daerah lainpun berdatangan.
“Kita nggak tau dari mana-mana, dari daerah-daerah mana-mana datang ikut memberikan donasi,” ujarnya.
Kegiatan Sedekah Akbar merupakan puncak acara dari Gerakan Infak Beras yang rutin dilaksanakan oleh Baitul Mal Munzalan Mubarakan Ashabul Yamin. Gerakan ini berupa pengumpulan uang dari para orangtua asuh untuk kemudian dibelikan beras dan disalurkan kepada para anak asuh di pesantren dan panti asuhan.
“Selama ini para orangtua asuh ini tidak bertemu dengan anak-anak asuhnya, di momen inilah mereka dipertemukan,” ujar Rafli.
Penyelenggaraan tahun ini sendiri merupakan tahun yang kelima dan menjadi yang terbesar. Jumlah anak yatim dan penghapal Alquran yang hadir lebih dari 2300 orang. Sementara orangtua asuh yang turut hadir diperkirakan 2000 orang.
Acara itu sendiri di isi dengan berbagai penampilan dari anak-anak yatim dan pesantren. Seperti penampilan musik dan shalawat Rasul.
“Ada juga teman-teman dari pesantren tuna netra yang khataman surah As-Sajadah,” papar Rafli.
Siangnya, acara puncak Sedekah Akbar di isi dengan doa bersama. Momen inilah yang menurut Rafli spesial karena berkesempatan doa diaminkan oleh ribuan anak yatim dan penghafal Alquran.
“Karena kita tahu anak-anak yatim dan penghafal Alquran ini doanya tanpa hijab, dan tembus langsung ke langit,” pungkasnya.
Rafli bersyukur antusiasme dan sambutan masyarakat Pontianak sungguh luar biasa. Ia mengungkapkan bahwa jumlah donasi yang dikumpulkan panitia diperkirakan mencapai angka 1 miliar.
“Belum dihitung, tapi sampai Minggu (11/12) malam itu sudah mencapai 850 juta jadi kemungkinan jumlahnya tembus sampai Rp1 miliar,” tuturnya.
Lebih lanjut dijelaskan dia, panitia Gerakan Infak Beras memiliki 33 pesantren dan panti asuhan binaan. Tak hanya memberikan bantuan, pihak panitia juga terus membina pesantren dan panti asuhan agar bisa semakin profesional serta mandiri.
“Kadang mikirnya pesantren itu kumuh orang jadi iba kemudian menyumbang, padahal salah, ketika pesantren itu dikelola dengan baik dan profesional, donatur itu lebih senang menyumbangnya,” ungkap Rafli.
Rafli menjelaskan, ke depannya ia dan rekan-rekan di Infak Beras menargetkan mengumpulkan 20 ton setiap bulannya. Pasalnya, angka tersebut adalah jumlah yang dibutuhkan oleh seluruh pesantren dan panti asuhan di Kalbar.
“Kalau beras ini sudah terpenuhi, barulah kita beranjak pindah ke lauk dan kebutuhan-kebutuhan lainnya,” pungkas Rafli.
Reporter: Iman Santoso
Redaktur: Arman Hairiadi