IKBS Galang Dana untuk Gadis Kecil Penderita Meningoensefalokel

GALANG DANA. IKBS mangkal di depan Masjid Raya Singkawang, berharap warga Singkawang bersedia membantu biaya pengeobatan Widi Santoso Putri, Rabu (7/12). Foto Akun Facebook IKBS

eQuator.co.id – Singkawang-RK. Para pemuda yang tergabung dalam Inspirasi Kreativitas Biak Singkawang (IKBS) turun ke jalan, menggalang dana untuk pengobatan Widi Santoso Putri, gadis kecil pengidap penyakit selaput otak (meningoensefalokel).

“Sekitar 30 orang yang ikut aksi kemanusiaan ini. Kita membawa kotak dengan menyambangi para pengguna jalan di pertigaan Masjid Raya Singkawang,” kata Ahmad Maulana, Koordinator IKBS, ditemui di sela aksi kemanusiaan tersebut, Rabu (7/12).

Seperti diketahui meningoensefalokel merupakan suatu kelainan benjolan di selaput otak dan otak, akibat ketidaksempurnaan tulang dasar tengkorak yang tidak menutup dan mengakibatkan gangguan fungsi otak.

Olan–sapaan Ahmad Maulana–mengatakan, kondisi Widi yang masih berusia 1,11 tahun ini sangat memprihatinkan. Sehingga mendorong rekan-rekannya untuk turun ke jalan, menggugah kepedulian para pengguna jalan untuk membantu pengobatan putri dari Pasangan Suami Istri (Pasutri) Linda Pranaa dan Dedi Susanto, warga Singkwang.

Dia memastikan, aksi ini murni untuk membantu Pasutri yang kurang mampu. Ayah Widi hanya pekerja serabutan. Sementara ibudannya hanya ibu rumah tangga biasa. “Mudah-mudahan banyak yang bersedekah untuk membantu pengobatan adik kita ini,” harap Olan.

Widi diketahui menderita meningoensefalokel sejak 7 bulan dalam kandungan. Diketahui melalui USG. “Saat itu dokter bilang ke orangtuanya, ada benjolan kecil di antara mata dan hidung bayinya,” kata Olan.

Setelah lahir, benjolan tersebut semakin membesar, hingga ke bagian mata. Kondisi itu membuat mata bagian sebelah kanan Widi mengecil dan menyempit. “Orangtua pun bingung mau cari biaya kemana untuk mengobati Widi,” ujar Olan.

 

Laporan: Suhendra

Editor: Mordiadi