eQuator.co.id – Pontianak-RK. Penghujung 2016 perbankan nasional di Kalbar dibobol cyber crime. Setelah BRI, giliran belasan nasabah BNI di Kalbar dibobol penjahat cyber di luar negeri tepatnya dari Kuala Lumpur oleh berbagai bank jiran itu.
“Ada beberapa nasabah kami yang komplain lantaran menurut mereka saldonya berkurang tanpa melakukan transaksi apapun. Mereka menanyakan informasi mengenai adanya suatu transaksi yang menurut mereka tidak dilakukan di kantor cabang di Kubu Raya,” ujar Ignatius Arie Nugroho, Branch Manager PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Pontianak, menggelar pers konferensi, Senin (5/12).
Tentu saja Arie tak ingin banknya kehilangan kepercayaan nasabah. Ia memastikan BNI tidak melakukan kecurangan terhadap uang nasabah. Namun mengakui kalau sistem yang ada di BNI ditembus oleh penjahat. Kata Arie, data terakhir disebutkannya lebih kurang Rp10 juta dengan korban sebanyak 12 orang.
“Tentunya kami menanggapi serius hal ini dan sudah kami proses, koordinasi ke kantor pusat. Dan yang perlu kami sampaikan bahwa seluruh simpanan yang ditempatkan di BNI akan aman 100 persen,” garansinya.
Dijelaskannya, dari segi sistem semua tercatat termasuk catatan transaksi sampai transaksi itu dilakukan di mana, itu semua terlihat. Namun berkaitan dengan uang nasabah yang ditarik, pihaknya berjanji akan mengembalikan utuh sesuai dengan yang dilakukan pelaku.
“Misalnya nasabah tidak pernah transaksi di luar negeri, tiba-tiba ada penarikan di luar negeri padahal saat itu dia tidak ke luar negeri. Kalau memang itu terjadi, segera kami mengganti 100 persen,” janji Arie.
Saat ini pihaknya sedang kalkulasi berapa kerugianya. “Tapi yang jelas sekarang belum terlalu besar. Tapi kami belum tahu pasti dan akan kami informasikan besok pagi,” ujarnya.
Arie minta seluruh nasabah BNI untuk tetap tenang karena masalah ini sudah diatasi baik dari sisi sistem automasi dengan memprotek langsung di tingkat pusat. Dari sisi nasabah setelah proses identifikasi selesai ditargetkannya paling lama dua hari ke depan pasca kejadian sudah dikembalikan.
“Yang pasti, nasabah tidak perlu menunggu pelaku terungkap. Tapi kami melihat dari catatan sistem benar karena cyber crime, tetap akan dikembalikan. Kami tetap melindungi 100 persen tabungan nasabah. Bahkan walau tidak ada yang lapor tapi terdeteksi, kami yang akan langsung menghubungi nasbah itu sendiri,” tegasnya.
Dari penelusuran BNI, penarikan dilakukan tidak di dalam negeri tetapi di Kuala Lumpur dari banyak bank di sana. Namun pihaknya tetap melakukan pemeriksaan terhadap mesin-mesin di dalam negeri.
“Dengan mata uang asing tapi terbaca di rekening nasabah yang sudah dikonversi ke rupiah,” jelasnya.
Penarikan sekitar pukul 00.00 dikatakan Arie baru diketahui Senin pagi, di mana isu yang beredar adanya penarikan secara bersama-sama rush money. Padahal kedatangan nasbah ke outlet Kubu Raya adalah mempertanyakan penarikan yang tidak dilakukan nasabah.
“Di Kubu Raya sempat diinformasikan terjadi rush dan sebagainya, kami sampaikan itu tidak terjadi,” imbuh dia.
Arie menyatakan jika nasabah ingin lebih aman dan berniat untuk membuka rekening baru atau memindahkan uangnya, BNI menyatakan siap memfasilitasi.
“Silahkan untuk melakukan penggantian kartu dan kami akan melayani nasabah. Tapi saran kita agar nasabah melakukan perubahan PIN secara periodik dan jaga PIN itu,” pintanya.
Laporan: Gusnadi
Editor: Mohamad iQbaL