eQuator.co.id – Singkawang-RK. Pengungsi korban banjir dari Pasar Baru, Pasiran, Singkawang Barat dipulangkan, Sabtu (3/12) pukul 15.00. Sebanyak 71 orang dari 26 Kepala Keluarga (KK) sudah menempati rumahnya.
“Banjir yang menggenangi rumah mereka sudah surut,” kata Zulfian Agus, Ketua Tagana Singkawang, Minggu (4/12).
Korban banjir itu dibekali mie instant serta sarden untuk dibawa pulang. “masing-masing satu paket untuk satu KK,” katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Singkawang, Burhanudin berharap banjir tidak kembali terjadi, setelah warga beranjak pulang dari posko pengungsian. Apalagi sebelum menempati rumahnya, mereka terlebih dahulu berkemas-kemas dan membersihkan lumpur. “Meskipun sudah surut, kita tetap siaga terhadap banjir,” tegas Burhanudin.
Diakui Burhanudin, ketersediaan logistik, makanan serta kebutuhan minum sudah dipenuhi. Termasuk sarana kesehatan untuk korban banjir. Petugas medis dari Puskesmas Singkawang Barat selalu standby.
Kepala Puskesmas Singkawang Barat, Uray Bery Safari mengatakan, pemeriksaan kesehatan korban banjir dilakukan tiga kali sehari. Baik pagi, siang dan malam. “Meskipun tidak dalam suasana banjir, petugas kami mendatangi daerah itu dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala,” kata Bery.
Beras Cadangan
Mengantisipasi terjadinya banjir susulan serta kerawanan pangan, Badan Ketahanan Pangan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BKP4K) Sambas telah mempersiapkan beras cadangan. Nantinya akan disalurkan kepada warga yang menjadi korban banjir.
Kepala BKP4K Sambas, M. Sherly mengaku mempersiapkan beras cadangan yang akan disalurkan kepada korban banjir.
“Setiap tahunnya kami mempersiapkan beras cadangan. Nantinya akan kami berikan kepada warga yang tertimpa musibah, seperti bencana banjir yang dialami setiap tahunnya,” kata Sherly, Minggu (4/12).
Saat ini ketahanan pangan di Kabupaten Sambas masih aman. Namun tidak semua kecamatan bisa dikatakan cukup. Ada beberapa kecamatan yang membutuhkan ketersediaan pangan.
“Seperti Kecamatan Sejangkung, Sajad dan Sajingan. Di sana tidak memiliki lahan pertanian yang luas dan sering kekurangan beras. Namun bisa diatasi dari kecamatan lain yang memiliki areal lahan pertanian yang luas. Seperti Kecamatan Salatiga, Selakau, Pemangkat, Semparuk dan Tebas,” jelas Sherly.
Upaya pemenuhan kebutuhan pangan di Kabupaten Sambas, BKP4K mengalakan kecamatan dan desa mandiri. Tujuannya memenuhi kebutuhan pokok warga.
“Kita akan terus berupaya menjadikan kecamatan dan desa menjadi daerah mandiri akan pangan. Agar pemenuhan bahan pangan tidak lagi bergantung dengan daerah lain. Setiap kecamatan tidak ada lagi kekurangan bahan pangan setiap tahunnya,” harap Sherly.
Laporan: Suhendra, Sairi
Editor: Hamka Saptono