eQuator.co.id – Pontianak-RK. Walau menggalakkan sosialisasi, namun di Kota Pontianak eksistensi Bank Syariah masih terbilang kecil. Secara keseluruhan asetnya pun sekitar Rp1,2 triliun.
“Secara umum aset Bank Syariah di Kalbar masih Rp1,2 triliun dan mudah-mudahan ke depan bisa berkembang dengan baik,” ujar Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalbar Asep Ruswandi, Senin (28/11).
Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya aset lantaran adanya anggapan masyarakat nonmuslim bahwa bank syariah hanya untuk umat Islam. Padahal, secara umum seluruh lapisan masyarakat bisa bergabung.
“Sistem perbankan syariah ini bukan berarti harus dikuasai muslim saja, asal patuh dan nurut pada peraturan syariah itu sendiri,” tukasnya. Asep berharap Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kalbar turut berkontribusi meramaikan industri jasa keuangan.
“Kita cukup prihatin BPR belum ada yang mengarah ke syariah,” ulasnya.
OJK, katanya akan tetap gencar bersosialisasi agar Bank Syariah baru bisa bermunculan dan hadir di tengah masyarakat Kalbar.
“Kita dorong dengan mengadakan sosialisasi agar bisa mengadakan BPR Syariah, begitu juga industri keuangan syariah yang lainnya yang masih sangat minim di Kalbar,” pungkasnya.
Saat ini, lanjut dia, baru ada satu perbankan umum konvensional yang juga merambah ke syariah. Hanya saja operasional atau sistemnya masih terkonekting dengan perbankan umum. Asep berharap ke depan adanya pemisahan kepengurusan antara konvensional dengan syariah.
“Khusus Bank Kalbar, kita cukup bangga juga sudah sekitar 9 persen lebih tinggi peranan syariah secara konvensional, tapi kita berharap dari bank umum ke syariah bisa sudah terpisah,” lugasnya.
Reporter: Gusnadi
Redaktur: Arman Hairiadi