Proyek Selesai Tak Sesuai Target, Kontraktor Tanggung Resikonya

ilustrasi : internet

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Sejauh ini masih terdapat beberapa pengerjaan infrastruktur fisik yang belum terselesaikan jelang memasuki Desember 2016. Untuk itu, kepada dinas terkait diminta terus melakukan koodinasi dan pemantauan terhadap progres pembangunan yang ada.

“Saat ini serapan anggaran sudah mencapai 90 persen. Ada beberapa pembangunan yang tengah dikerjakan sekarang,” kata Wakil DPRD Kota Pontianak, Firdaus Zar’in, Minggu (27/11).

Kendati Firdaus menilai pembangunan infrastruktur berjalan sesuai harapan. Namun dia tetap berharap, agar pekerjaan tersebut bisa secepatnya selesai. Sehingga memenuhi target pembangunan, sebelum “tutup buku” 30 Desember 2016.

“Beberapa pembangunan seperti Pasar Tengah dan Rusun di Jalan Harapan Jaya. Apabila pengerjaan tengah berjalan itu selesai tapi tidak sesuai target akan ada resiko yang ditanggung kontraktor,” camnya.

Tak hanya resiko yang akan diterima sesuai ketentuan, seperti denda dan sebagainya, namun keterlambatan pengerjaan juga akan berimbas pada citra perusahaan atau kontraktor itu sendiri.

“Sisi lainnya si kontraktor juga bisa dianggap tak cakap,” ujarnya.

Lain soal, jika keterlambatan dikarenakan faktor alam. Semisal terjadi bencana alam dan hal-hal lain di luar perencanaan. Namun hal itu pun dapat dilaporkan oleh kontraktor secara jelas melalui instansi terkait.

“Dan kita nanti juga akan memanggil dinas, terkait perkembangan pengerjaan pembangunan yang ada,” lugas Zar’in.

 

Reporter: Fikri Akbar

Redaktur: Arman Hairiadi