eQuator.co.id – Pemerintah Indonesia turut mengucapkan belasungkawa yang dalam atas wafatnya Fidel Castro. Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan Castro adalah teman dekat bagi Indonesia.
”Pemerintah menyampaikan duka cita yang dalam atas meninggalnya Fidel Castro karena Fidel Castro pada saat bung Karno merupakan sahabat yang baik,” ujar JK usai menghadiri penutupan kongres XVII Muslimat NU di Asrama Haji, Pondok Gede Jakarta kemarin (26/11).
Dia menuturkan salah satu hubungan yang terjalin baik Indonesia dan Kuba adalah sama-sama mendukung gerakan non blok. Bahkan, Castro pernah menjabat dua kali periode pada 1979-1983 dan 2006-2008. Soekarno dan Castro adalah pendukung gerakan non blok.
Bagi JK, Fidel adalah seorang pejuang bagi Kuba yang begitu luar biasa. ”Walaupun tentu juga ada masalah-masalah tapi bagaimana pun dia pejuang di daerahnya,” tuturnya.
Seperti diketahui, pemimpin legendaris Kuba itu meninggal dunia pada Jumat (25/11) malam waktu setempat. Selama separo abad, Castro menjadi incaran CIA dan ratusan percobaan pembunuhan. Namun, semua gagal sampai akhirnya berpulang secara alami. Mungkin, seperti kucing, dia punya 9 nyawa.
Saat masa kejayaannya, Castro yang meninggal di usia 90 tahun, dilaporkan menghadapi lebih dari 600 percobaan pembunuhan. Diklaim Amerika Serikat (AS) sebagai musuh bebuyutan, Presiden AS John F. Kennedy pernah meluncurkan Operation Mongoose alias Operasi Luwak untuk melengserkan Castro.
CIA bikin serangkaian rencana pembunuhan ala James Bond. Mulai dari cerutu yang diracun, ledakan kerang laut, sampai pembunuhan ala mafia. Pembunuh bayaran sekaligus kekasih Castro Marita Lorenz juga direkut oleh CIA.
Tugasnya, memasukkan kapsul beracun di makanan atau minumannya. Namun, semua gagal total. ”Jika percobaan pembunuhan adalah pertandingan di Olimpiade, saya bakal dapat mendali emas,” kata Castro dalam salah satu kesempatan.
Pemimpin komunis yang memimpin negaranya dengan tangan besi mulai 1959 sampai 2008 itu memang selalu berseberangan dengan pemerintah AS. Karenanya tidak heran bila AS berkali-kali mencoba membunuhnya.
Fabian Escalante, bodyguard Castro, mengklaim ada 638 plot CIA untuk membunuh bosnya itu. Beberapa plot bahkan ada di film-film James Bond. Salah satu yang terkenal adalah usaha meracun Castro lewat pil yang dimasukkan oleh kekasihnya Marita Lorenz.
Lorenz adalah kekasih Castro sampai dia hamil dan tiba-tiba sakit. Saat kembali ke AS, CIA mengatakan kalau Castro secara diam-diam berencana untuk mengaborsi bayi yang dikandungnya. CIA pun membujuk Lorenz untuk kembali ke Kuba dan membunuh mantan kekasihnya itu.
Usahanya mudah, Lorenz tinggal memasukkan pil beracun ke minuman Castro dan pergi dari Kuba. Saat kejadian, Lorenz sangat gugup. Dia memasukkan pil tersebut ke mangkuk es krimnya. Mungkin, karena kegugupan itu, Castro membaca gelagat Lorenz.
”Castro kemudian mengeluarkan pistol dari balik bajunya. Saya pikir, dia akan menembak saya. Tetapi tidak. Dia mengatakan agar saya menembaknya. Kemudian, dia mematikan cerutu yang diisapnya dan menutup matanya,” kata Lorenz seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (26/11).
”Saya tidak bisa melakukannya. Dia masih mencintai saya dan saya mencintainya,” terang Lorenz yang kali pertama bertemu Castro di kapal pesiar MS Berlin di Pelabuhan Havana pada 1959. Alih-alih membunuh, Lorenz malah berlari dan memeluk Castro. Ah… so sweet. (Jawa Pos/JPG)