eQuator.co.id – Pontianak-RK. Momentum peringatan Hari Guru Nasional 2016 diharapkan tidak hanya sekadar seremonial belaka. Melainkan momentum strategis untuk meningkatkan profesionalime guru sekaligus mencukupi ketersediaan jumlah guru di kabupaten/kota di seantero Provinsi Kalbar.
Ketua Komisi V DPRD Provinsi Kalbar, Markus Amid menuturkan, sudah lebih dari setengah abad Indonesia merdeka dan seharusnya tidak lagi bicara persoalan pendidikan. “Harusnya sudah bicara bagaimana meningkatkan daya saing dengan negara lain di dunia,” ucap Markus Amid di Gedung DPRD Provinsi Kalbar, Jumat (25/11).
Wakil rakyat asal Dapil Kabupaten Landak itu menjelaskan, dalam hal pendidikan apa yang dikatakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional tentang kualitas guru yang masih sangat jauh dari harapan. Seharusnya, Markus menambahkan, Mendikbud semestinya juga memikirkan persoalan jumlah ketersediaan guru yang hingga kini masih mengalami kekurangan secara signifikan.
“Jadi harusnya menteri tidak hanya bicara tentang kualitas saja. Hal yang mendesak sekarang adalah jumlah guru yang sangat kurang termasuk yang terjadi di Provinsi Kalbar,” tegasnya.
Legislator Partai Demokrat itu berpendapat, momentum peringatan Hari Guru Nasional 2016 sejatinya merupakan momen strategis bagi guru untuk menyuarakan tentang pentingnya pengangkatan guru. Hal tersebut untuk mengatasi persoalan kekurangan guru yang terjadi di kabupaten/kota di Provinsi Kalbar termasuk di daerah pelosok Nusantara.
“Guru harus mendapatkan perhatian serius. Karena guru adalah garda terdepan untuk kemajuan hidup masyarakat dan bangsa secara keseluruhan,” lugasnya.
Menurutnya, setakat ini kondisi sebagian guru masih belum memenuhi harapan. Sedangkan untuk menjadikan guru agar semakin profesional dalam melakukan pengabdian guna mencerdaskan kehidupan anak bangsa tentu perlu langkah serius dari pemerintah.
Markus berpandangan, pemerintah dapat melakukan beragam upaya melalui berbagai program untuk meningkatkan profesionalisme guru. Misalnya, melalui pemberian tunjangan profesi maupun tunjangan khusus bagi para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.
“Tunjangan itu berdampak nyata bagi perbaikan kompetensi dan kinerja guru. Tolok ukurnya adalah peningkatan mutu proses dan hasil belajar siswa,” ulasnya.
Di mata Markus Amid, guru memiliki peran yang mulia dan strategis. “Sebab di tangan gurulah masa depan bangsa ditentukan. Tidak ada orang yang sukses tanpa melalui peran seorang guru,” ucapnya.
Reporter: Isfiansyah
Redaktur: Andry Soe