Rumah Roboh Diterjang Banjir, Santo dan Keluarga Tinggal di Bekas Warung Warga

ROBOH. Sejumlah warga melihat kondisi rumah Santo yang roboh diterjang banjir. Dedi Irawan/RK

eQuator.co.id – Tanah Pinoh-RK. Air yang begitu cepat naik saat banjir melanda Tanah Sokan pada Selasa (22/11) lalu, membuat sejumlah rumah warga roboh dan hanyut. Satu di antaranya rumah Santo, warga Dusun Nusa Jaya Desa Nanga Sokan.

Pukul 04.00 dini hari menjadi detik-detik kekhawatirannya. Air yang semakin meninggi, sudah menggoyangkan pondasi rumahnya. Terlebih air yang sudah masuk ke dalam rumahnya sudah sepinggang orang dewasa.

“Tak lama kemudian, saya meminta anak dan istri saya keluar rumah dan mengungsi. Sementara saya mengemas barang-barang di dalam rumah, pondasi rumah mulai tercabut. Saya pun melompat ke luar, dan rumahpun roboh, barang-barang saya tidak bisa diselamatkan,” ungkap Santo ditemui di lokasi rumahnya, kemarin.

Saat ini, kata Santo,  ia dan keluarganya numpang tinggal di eks warung warga yang tak terpakai, sampai Ia mengumpulkan uang untuk membangun rumah lagi. “Saya berharap ada bantuan dari pemerintah untuk membantu membangun rumah saya, mengingat saya bukan orang yang mampu,” katanya.

Santo, sebagai kepala rumah tangga yang menanggung dua orang anak dan istrinya, hanya bekerja sebagai kuli pikol (suakang) di pasar. Penghasilannya per hari pun tak tentu. Tergantung barang datang. “Selama banjir saya tidak bisa bekeerja. Kamipun makan seadanya, yang dikasi para tetangga.” ucapnya.

Kini bersama istri dan anaknya yang masih kecil, Santo terus mengharapkan pemerintah membantu rumahnya kembali. Rumah papan berukuran 4x 6 yang dibangunnya dari hasil menjadi kuli pikul, tak lagi bisa ditempati.

Banjir Sudah Surut

Sementara itu, banjir yang melanda tiga kecamatan di Perhuluan Sungai Pinoh, yakni Sayan, Tanah Pinoh dan Sokan saat ini sudah surut. Aktivitas masyarakat berdagang, serta sekolahan yang terendam banjir juga sudah berjalan normal.

Alhamdulillah air sudah surut. Aktivitas pelayanan kantor camat sudah normal, begitu juga dengan aktivitas belajar mengajar di sekolah-sekolah yang mana sebelumnya terendam semua. Kondisi air di pasar juga sudah surut, semua seperti tersedot,” kata Camat Sokan, Yeskil leban, saat dihubungi melalui via seluler, Kamis ( 24/11).

Sementara terkait posko yang dibuka untuk menerima bantuan, lanjutnya, sudah dipindahkan ke kantor camat. Sehingga apabila ada yang ingin memberikan bantuannya bisa datang langsung atau menyerahkannya ke kantor camat.

“Kemudian terkait rumah warga yang roboh, itu, kita berupaya untuk mengusul bantuan dari pemerintah, baik kabupaten maupun Provinsi. Kemudian langkah yang kami lakukan di kecamatan, kami sudah berkoordinasi dengan para pemuda, untuk mengumpulkan sumbangan untuk membangun rumah dadrurat bagi korban yang rumahnya roboh dan hanyut,” ungkapnya.

Sementara itu, Camat Sayan, Wesli Bua mengatakan untuk wilayah Kecamatan Sayan , khususnya beberapa desa di aliran sungai masih ada yang tergenang air namun sudah jauh lebih surut. “Warga saat ini sudah mulai bersih-bersih rumah ,” ungkapnya.

Sebagaimana di Kecamatan Sokan, di kecamatan Sayan aktivitas belajar mengajar, serta pelayanan lainnya juga sudah mulai normal seperti biasanya. “Kalau kita Kantor Camat meskipun banjir kemarin, tetap menjalankan pelayanan publik,” pungkasnya.

 

Reporter: Dedi Irawan

Editor: Kiram Akbar