Massa MAAF Kembali Serbu KPU dan Panwaslu

POLICE LINE. Polres Singkawang memasang garis polisi di Tugu Naga yang dirusak massa, Selasa (22/11). SUHENDRA

eQuator.co.id – Singkawang-RK. Setelah dinyatakan tidak memenuhi syarat melalui rapat pleno penyelenggara Pilwako, ratusan massa dari pasangan perseorangan (independen) Moses Ahie-Amir Fatah (MAAF) mendatangi sekretariat KPU Kota Singkawang, Selasa (22/11) pukul 13.15.

Kericuhan tak dapat dihindari. Massa melempari sekretariat KPU dengan batu. Padahal saat itu sekretariat KPU sudah dijaga ketat kepolisian dan TNI. Suasana semakin panas, ketika massa berteriak, meminta KPU meloloskan pasangan MAAF.

Jajaran kepolisian pun siaga, meminta massa tidak melempar batu. “Hei, hentikan lemparan batunya, itu yang pakai jaket sweater, saya tahu itu, jangan lempar-lempar kamu,” ujar Kompol I Nyoman Sarjana, Kabag Operasi Polres Singkawang sambil menunjuk salah seorang massa.

Setelah melakukan negoisasi, akhirnya perwakilan massa diminta masuk ke sekretariat KPU. Mereka diterima komisioner KPU, Solling.

Di ruangan Ketua KPU, perwakilan massa MAAF dan Solling berdebat. Salah seorang perwakilan massa memecahkan meja kaca di ruang Ketua KPU. Kemudian perwakilan massa itu dibawa keluar ruangan.

“Kam ingin pasangan Moses Ahie-Fatah digolkan, mereka merasa dijalimi. Mereka sudah mengumpulkan 39 ribu lebih KTP yang diverifikasi hanya 13 ribuan. Jadi KPU ada permainan, ada kejanggalan seperti tidak transparannya petugas di lapangan. Kami minta diloloskan, karena ada yang lima dalam satu keluarga, namun satu saja masuknya. Empatnya masuk ke lain,” ujar Rudi, pendukung pasangan MAAF.

Rudi mengatakan,  saat ini tidak ada lagi upaya hokum. KPU Kota Singkawang harus meloloskan pasangan MAAF menjadi peserta Pilwako. “Belum tentu dia menang, tapi loloskan dia sebagai calon,” tegasnya.

Senada disampaikan Kristianus. Perwakilan massa MAAF ini mengatakan, dukungan jagoannya sebanyak 31 ribu. Karena adanya kecurangan, maka tidak bisa ditetapkan sebagai peserta. “Dukungan kami secara rill ada, tapi secara faktual tidak ada, seolah-olah kami tidak ada dukungan,” kesalnya.

Dia mengungkapkan, amar putusan Panwaslu Kota Singkawang sudah jelas, KPU melakukan pelanggaran dengan hanya menggunakan soft copy name bukan hard copy. “Ini jelas pelanggaran. Kami minta pasangan Moses Ahie-Amir Fatah segera ditetapkan sebagai calon,” tegas Kristianus.

Setelah mendengar keluhan massa MAAF itu, komisioner KPU Singkawang, Solling berjanji akan menyampaikan masalah ini kepada komisioner KPU lainnya.

Melihat keributan di ruang Ketua KPU, petugas keamanan semakin memperketat penjagaan. Kapolres Singkawang AKBP Sandi Alfadien Mustofa dan Dandim 1202 Singkawang Letkol Czi Darody Agus terlihat ikut menenangkan massa.

AKBP Sandi berdialog dengan massa di luar halaman sekretariat KPU di Jalan Dr Sutomo. Arus lalu-lintas di jalan tersebut ditutup agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Setelah mendengarkan ucapan Solling, massa menuju ke sekretariat Panwaslu. Polisi dan TNI bersenjata lengkap juga beralih mengamankan sekretariat Panwaslu.

Di perjalanan, beberapa oknum massa mendatangi Patung Naga dan merusaknya. “Saya lihat rusak sisip dan juga lampunya pecah. Bahkan rumah makan juga ada yang pecah dan dipasang police line,” kata Darmawan, warga Kota Singkawang.

Kapolres AKBP Sandi Alfadien Mustofa mengatakan, pihaknya menjaga Kota Singkawang tetap kondusif. “Kita menghargai simpatisan. Harapan kita, mereka menyampaikan aspirasi sesuai koridor dan santun. Saya minta anggota mengamankan ini secara persuasif. Karena ini sudah masuk ranah KPU dan Panwaslu untuk menyampaikan ke masyarakat,” ujar AKBP Sandi.

Sementara Dandim 1202 Singkawang, Letkol CZI Darody Agus mengatakan, TNI mem-backup Polri dalam mengamankan Kota Singkawang. “Untuk Pilkada Singkawang, kita siapkan sebanyak satu SSI dengan total personil 300 prajurit,” ujarnya.

 

Laporan: Suhendra

Editor: Hamka Saptono