Perebutan Sabuk Emas KASAU, Kali Ini, Iwan Zoda Tak Pasang Target

JUMPA PERS. Dari kiri ke kanan: Ketua KTI Kalbar Adrianus Asia Sidot, Danlanud Supadio Marsekal Pertama TNI Minggit Tribowo, Damianus Yordan, dan Iwan Zoda, ngobrol-ngobrol usai memberikan keterangan di Lanud Supadio, Senin (21/11). Fikri Akbar-Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Iwan ‘Sniper’ Zoda kembali dijadwalkan naik ring. Dia akan berlaga di kejuaraan perebutan Sabuk Emas Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) besok (23/11) di Jakarta.

Ketua Komisi Tinju Indonesia (KTI) Provinsi Kalbar, Adrianus Asia Sidot mengatakan, kejuaraan tersebut merupakan ajang pembinaan sekaligus promosi bagi para petinju Kalbar. Khususnya Iwan Zoda.

“Kita mencoba memunculkan Iwan lebih luas lagi, menjadikannya lebih dilirik penantang luar negeri,” tuturnya di Lanud Supadio, Senin (21/11).

Lanjut dia, KTI telah memiliki target-target yang hendak dicapai. Selain terus melakukan pembinaan dan regenerasi petinju Kalbar melalui kejuaraan berjenjang, juga memacu prestasi para petinju profesional untuk bisa berbicara di level dunia.

“Kita juga terus menyelenggarakan kejuaraan tinju di daerah, Desember itu di Sintang, Januari di Singkawang. Semakin banyak event maka semakin banyak calon juara dunia yang dilahirkan dari Kalbar,” harap Adrianus.

Untuk memenuhi impian besar tersebut, KTI perlu dukungan semua pihak, terutama pemerintah dan swasta. “Untuk menyelenggarakan kejuaraan memerlukan dana yang besar, maka dari itu keterlibatan para sponsor penting. Dan saya mengimbau kepada kawan-kawan swasta untuk terpanggil mengembangkan potensi tinju di Kalbar ini,” pintanya.

Komandan Lanud Supadio, yang juga pembina tinju Kalbar, Marsekal Pertama TNI Minggit Tribowo mendorong agar program-program yang direncanakan KTI sukses. “Pada perebutan Sabuk Emas KASAU di Jakarta, kita berharap ada keterlibatan atlet dari Kalbar. Kita mengirim Iwan Zoda, pemegang sabuk IBf Youth kelas bantam junior. Ini juga menambah pengalaman bertandingnya,” terang Minggit.

Lantas siapa lawan Iwan nanti? Pelatihnya, Damianus Yordan, menyebut petinju kelahiran Laos. Jika dilihat dari catatan rekornya, kata Damianus, terbilang baru di dunia tinju, namun lawan tak pernah kalah sekali pun dalam bertanding.

“Namanya Solieng Souvannaphakdy, dia mantan petinju amatir yang beralih ke profesional. Usianya 21 tahun, kelahiran Laos tapi berlatih di Thailand. Dari Empat kali bertanding, dia belum pernah kalah, tiga diantaranya menang KO,” bebernya.

Dengan record tersebut, dia optimis pertandingan besok akan berjalan seru. Apalagi petinju “cetakan” Thailand punya ciri khas tersendiri. Punya strategi bertahan yang bagus.

“Saya kira akan terjadi jual beli pukulan,” tutur Damianus.

Meski begitu, dia optimis Iwan akan memberi pengalaman berharga bagi lawannya yang tidak pernah kalah tersebut. Dilihat dari profil dan jam terbang, keduanya cukup terpaut jauh.

“Iwan 13 kali bertanding, 12 kali menang dan, 1 kali kalah. Jam terbang lebih banyak. Keunggulan Iwan lainnya, yang pasti bertanding di kandang sendiri. Secara umum, motivasinya akan lebih berlipat-lipat untuk mengalahkan lawannya,” terangnya.

“Memang, Solieng postur badannya agak lebih tinggi, sehingga jangkauannya lebih panjang. Tapi Iwan sudah antisipasi itu,” Sambung Damianus.

Iwan Zoda sendiri mengaku telah berlatih rutin, pagi dan sore. Tak seperti ketika menghadapi lawan-lawan sebelumnya, sementara ini Iwan tidak punya ancer-ancer di ronde keberapa akan menumbangkan lawannya.

“Dari awal saya akan melakukan penekanan. Target tidak bisa saya katakan, tapi saya yakin bisa menang,” tegasnya.

 

Laporan: Fikri Akbar

Editor: Mohamad iQbaL