eQuator.co.id – Pontianak-RK. Hingga kini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar belum menerapkan sekolah seharian penuh atau Full Day School. Lantaran masih banyak yang harus dikaji terlebih dahulu.
“Penerapan Full Day School di Kalbar tentunya harus ekstra hati-hati. Harus dikaji dengan matang,” kata Dr Alexius Akim, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalbar kepada Rakyat Kalbar, Selasa (8/11).
Menurut Akim, untuk menetapkan Full Day School di Kalbar, banyak yang harus dipikirkan. Di antaranya, terkait infrastruktur sekolah, memadai atau belum. “Masih butuh kajian dari berbagai aspek, salah satunya aspek kesiapan dari sejumlah sekolah,” katanya.
Selain itu, tambah dia, juga harus dipikirkan, bagaimana dengan istirahat pelajar. Apakah ruangan yang memadai sudah disiapkan untuk istirahat mereka. Demikian pula dengan penyiapan makanannya. Apakah sudah ada kantin yang mememuhi standar kesehatan.
Akim mengatakan, apabila Full Day School diterapkan, tentu proses belajar mengajarnya juga harus dipikirkan. Karena tidak mungkin dilaksanakan selama enam hari. “Paling tidak, sekolah dari Senin sampai Jumat. Sedangkan Sabtu dan Minggu menjadi waktu bagi anak dan orangtua,” ucapnya.
Dia mengingatkan, pendidikan bukan hanya untuk mengasah otak. Karakter juga harus diutamakan, dan faktor-faktor lainnya yang mendukung pendidikan anak tersebut. “Kalau semuanya sudah mantap dan bagus, silakan jalan,” kata Akim.
Dia menegaskan, pascamenerima pengelolaan SMA/SMK dari Pemerintah Kabupaten/Kota, Disdikbud Kalbar masih melakukan pemetaan, belum menetapkan pemberlakuan Full Day School.
Laporan: Isfiansyah
Editor: Mordiadi