Sevilla 1 vs Barcelona 2

Kunci Ada di Sergi

lionel messi

eQuator.co.id – Puja-puji boleh diberikan pada Lionel Messi. La Pulga – julukan Messi – mencetak gol ke-500-nya bersama Barcelona pada menit ke-43. Assist-nya di balik gol Luis Suarez pada menit ke-61 itu pun menegaskan Messi sebagai penguasa Ramon Sanchez Pizjuan, kandang Sevilla. Akan tetapi, bukan itu kunci utama di balik kemenangan Barca, Senin dini hari kemarin WIB (7/11).

Ya, La Blaugrana – julukan Barca – mencatat kemenangan kedelapannya di La Liga setelah bisa menang 2-1 atas tuan rumah Sevilla. Dalam analisis ESPN, perubahan taktikal Luis Enrique pada babak kedua yang menjadi kunci utamanya. Barca dari formasi starter-nya 4-3-3, bertransformasi jadi 3-4-3 di babak kedua.

Perubahan itulah yang membuat Barca dapat comeback setelah tuan rumah dominan di 45 menit pertama. Termasuk setelah leading satu gol sejak 15 menit pertama dari Vitolo. Di ruang ganti, Enrique mengambil opsi dengan meminta Sergi Roberto maju jadi gelandang. Lucho – sapaan akrab Enrique – melakukannya bukan karena Sergi biang keladi di balik gol Vitolo.

Melainkan untuk menambah daya gedor lini depan yang terisolasi permainan Los Nervionenses – julukan Sevilla – di babak pertama. ”Sergi kami minta bermain sebagai gelandang, dan perubahan itu pun mengubah permainan kami lebih superior di lini tengah,” ucap Enrique setelah laga. Artinya, dalam 45 menit babak kedua Barca bermain dengan back three 3-4-3 flat.

Di La Liga musim ini, bukan kali pertama Messi dkk main dengan formasi back three. Dua laga sebelumnya, Enrique bahkan menjajalnya sejak awal laga. Saat menang 5-1 atas Leganes (17/9), dan di balik pesta empat gol ke gawang Deportivo La Coruna (16/10). Bedanya, dia tidak meminta bek seperti Sergi ini untuk maju.

Dia langsung menambah pemain tengah dari tiga jadi empat pemain. ”Sergi bukan satu-satunya opsi. Di kesempatan lain bisa juga (Samuel) Umtiti, tergantung siapa yang lebih menguntungkan untuk kami di laga tersebut,” lanjutnya. Statistik mencatat, ketimbang babak pertama, agresivitas Barca dalam babak kedua naik 60 persen.

Dari yang hanya melakukan empat kali tembakan di babak pertama, Barca lebih konfiden dalam babak kedua dengan enam kali tembakan ke gawang Sergio Rico. ”Ini laga yang hebat. Saya sejak awal sudah memperkirakan, ini laga antara dua tim menyerang, dan berani mengambil resiko. Saya pun telah berani mengambil resiko itu (bermain tiga bek),” klaim Enrique.

Pelatih yang berusia 46 tahun itu, sebagaimana dilansir Sport, mengkomplain kondisi lapangan di Ramon Sanchez Pizjuan. Menurutnya, kondisi lapangan menyulitkan timnya untuk mengembangkan permainan. Terutama ketika menghadapi pressing dari skuad besutan Jorge Sampaoli tersebut. ”Karena itulah, saya bisa bilang ini tes terbesar kami, dan pemain sudah mampu menjawabnya dengan bagus,” ungkap Enrique.

Terlepas dari perubahan strategi pada babak kedua itu, kemenangan kemarin jadi tenaga untuk Barca dalam menguntit Real Madrid pada pacuan kuda papan atas La Liga. Kedua klub tersebut untuk semantara masih terpaut dua angka. Kalau Barca baru mengoleksi 25 poin, maka Real di posisi puncak mengumpulkan 27 poin.

Sedangkan Sevilla makin susah mengembalikan posisinya ke top three klasemen sementara La Liga. Diberitakan Marca, Sampaoli mengakui anak asuhnya gagal mempertahankan konsistensinya di babak pertama. Padahal, pada babak pertama Daniel Carrico dkk sempat unggul 51 persen penguasaan bola.

Diakuinya, perubahan pada babak kedua yang dilakukan Enrique mengubah segalanya. ”Babak kedua, mereka (Barca) yang jadi favorit pemenangnya,” sesal mantan pelatih timnas Cile tersebut. Pada kesempatan itu juga, Sampaoli menganggap permainan anak asuhnya pada babak pertama adalah yang terbaik sepanjang musim ini.

Sampaoli pun meminta pemainnya berkaca dari permainan di 45 menit pertama kemarin untuk di laga-laga berikutnya. Di jornada ke-12 pasca jeda internasional nanti (19/11), Sevilla bertandang ke Riazor – kandang Deportivo La Coruna. ”Gunakan kekalahan ini untuk terus tumbuh. Lawan kami pun bukan Barca,” tegas Sampaoli. (ren)