eQuator.co.id – ”Menurunkan Harry Kane bukanlah sebuah resiko,” kata pelatih Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino sebelum laga derby London Utara menghadapi Arsenal, di Emirates, London, tadi malam WIB. Tanpa resiko. Kane justru memberikan keuntungan bagi Tottenham Hotspur.
Eksekusi penalti pada menit ke-51 jadi penanda kembalinya pemain yang berjuluk Hurricane tersebut. Gol itu membuyarkan mimpi Arsenal untuk jadi pemuncak klasemen sementara Premier League. Arsenal sebelumnya sempat unggul dari gol bunuh diri yang dilakukan Kevin Wimmer menit ke-42.
Opta mencatat, itu gol kelima dari empat penampilannya melawan Arsenal. Kane pun menyamai torehan Gareth Bale sebagai top scorer Spurs dalam derby London Utara. Gol itu juga melanjutkan lagi kran golnya di Premier League yang sempat terhenti ketika dia menghabiskan 49 harinya untuk memulihkan cedera engkel.
”Sudah lama saya sudah menanti gol ini. Saya merasa terhormat masuk kembali di dalam tim. Ini momen terbaik saya untuk mengembalikan naluri gol saya,” ungkap Kane dalam wawancara kepada BT Sport. Bomber 23 tahun itu mengawali laga comeback-nya itu dengan bermain selama 72 menit.
Dalam kurun waktu itu, Kane melakukan 32 kali sentuhan. Sekalipun dia absen di hampir dua bulan terakhir ini, Kane tidak gugup dalam berhadapan dengan para bek-bek Arsenal. Buktinya, Whoscored mencatat Kane sebagai pemain terbanyak membuat shots ke gawang Arsenal.
Meski, dari tiga kali tembakannya itu hanya 33,3 persen akurasinya. ”Sebelum ini saya sudah berlatih setiap pekan. Sekarang saya merasa engkel ini sudah membaik. Dan, saya sudah siap untuk step berikutnya, bermain membela timnas Inggris,” lanjut bomber dengan 17 caps untuk The Three Lions – julukan timnas Inggris – itu.
”Apapun itu, Emirates kami akui tempat yang sulit untuk mencari poin. Draw saja sudah cukup,” lanjutnya. Kembalinya Kane itu sedikit berdampak dengan efektifitasnya Spurs di depan gawang Petr Cech. Darii 10 kali tembakan, tiga termasuk satu tembakan dari Kane yang tepat sasaran.
Apabila Kane masuk, sebaliknya dengan Dele Alli. Namanya malah menghilang dari komposisi pemain The Lilywhites – julukan Spurs. Ada apa? Dalam situs resminya, Spurs menyebut Alli mengalami cedera lutut dalam sesi latihan terakhirnya sebelum laga derby dimulai.
Tanpa Alli, Mauricio Pochettino memasukkan Wimmer. Terlepas dari blundernya itu, Wimmer menambah kekuatan pertahanan Spurs. Dengan lima bek, Spurs bisa main dengan pertahanan rapat dan penguasaan bola lebih baik dari Koscielny dkk. Persentase penguasaannya mencapai 53,7.
Dikutip BBC Sports, gelandang Arsenal Theo Walcott mengakui sulitnya mereka menembus pertahanan Spurs. ”Kami main bagus. Tapi, kami tidak dapat menyelesaikan setiap peluang kami. Ini laga tentang bekerja keras dalam tim. Mungkin kami harusnya main lebih keras lagi untuk mendapat hasil bagus,” tegas Walcott. (ren)