Arsenal vs Tottenham, Jangan Ada Yang Sempurna

eQuator.co.id – Tottenham Hotspur bagai bayangan hitam dalam setiap laju Arsenal. Sebab faktanya Tottenham selalu membuat klub yang berjuluk The Gunners tersebut lupa jalan kemenangan. Dua tahun terakhir Arsenal sudah tidak pernah merasakan manisnya derby London Utara.

Empat kali duel di Premier League, tiga laga tertahan, dan satu laga lainnya harus tumbang di tangan Spurs. Akankah bayangan hitam itu lepas dari Arsenal saat menjamu Spurs di Emirates, London pada derby ke-163 malam nanti WIB? ”Ini bukanlah sekedar derby biasa,” kata pelatih Arsenal Arsene Wenger dalam situs resmi klub.

”Ini laga yang penting bagi kami. Laga di mana kami punya kesempatan agar bisa menunjukkan bahkan kami punya peran penting di Premier League musim ini, terutama dalam memenangi laga besar seperti ini,” lanjut Wenger. Ya, Arsenal berambisi jadi klub penentu persaingan di Premier League musim ini.

Termasuk menentukan rekor tidak pernah tumbang Spurs dalam 10 pekan Premier League musim ini. Bisakah itu dilakukan? Melihat performa di atas kertas kedua klub di Premier League belakangan ini, Laurent Koscielny dkk layak diunggulkan. Bukan hanya tidak terkalahkan dalam sembilan laga terakhir, agresivitas Arsenal juga menakutkan.

Dengan 2,3 gol per laga, Arsenal klub jadi klub dengan agresivitas tertinggi kedua di bawah Manchester City dan Liverpool yang sama-sama mencatat 2,4 gol per laganya. Catatan agresivitas itulah yang diuji di depan Spurs. Pasalnya, selain belum kalah, Spurs juga paling kokoh pertahanannya.

Gawang Hugo Lloris baru kebobolan lima gol. Dalam analisisnya, Four Four Two menyebut Arsenal harus memaksimalkan kelebihannya dalam set pieces. Dalam Premier League Arsenal klub terbanyak kedua yang memanfaatkan set pieces untuk menciptakan gol. Lima gol dari set pieces.

Mengapa? Karena mayoritas kebobolan Spurs berasal dari skema set pieces. Total, dari lima kali kebobolan, empat gol di antaranya terjadi dari set pieces. Hanya sekali gol berasal dari open play. Squawka mencatat, gol-gol yang menjebol gawang Spurs berasal dari tengah.

Dengan kata lain, ada celah antara double pivot Spurs dengan back four-nya. Nah, perlu dicatat bahwa Arsenal punya pemain-pemain yang kerap mencari peluang dari set pieces. Sebut saja Alexis Sanchez, Koscielny, Shkodran Mustafi, serta Theo Walcott. Di laga nanti, keempatnya punya starter. Walcott baru pulih dari cedera hamstring.

”Soal itu (kelemahan Spurs), saya tidak tahu. Bukan tugas saya untuk menganalisa kelemahan mereka. Lebih baik saya fokus dengan kekuatan tim kami saja,” lanjut pelatih yang hanya bisa sekali menang head to head melawan Mauricio Pochettino di Piala Liga itu.

Wenger pun tidak mau berspekulasi timnya bisa dengan mudah menghakimi klub berjuluk The Lilywhites itu setelah selalu bermain imbang di tiga laga Premier League-nya. ”Kalian bilang ini momen yang pas untuk mengalahkan mereka? Tidak juga. Malah menurut saya ini saatnya kami untuk bermain dalam top performa,” sebut Wenger.

Yang perlu dilakukan Arsenal, bagaimana caranya mereka memperbaiki efektifitas tembakannya yang kurang dari 50 persen di tiga laga Premier League terakhir. Hanya 40 persen saja efektifitasnya. ”Tapi besok (malam nanti) ini akan jadi laga dengan intensitas serangan tinggi,” ancam Sanchez.

Menurut Sanchez, mengalahkan Spurs bukan sekedar memutus rekor tidak pernah kalah rival beratnya itu. Atau mengancam Manchester City pada persaingan top three di Premier League. ”Ini juga untuk fans yang sudah merindukan kemenangan kami dengan mereka (Spurs),” imbuh pemain timnas Cile itu.

Terlepas dari kekuatan pertahanan, satu hal yang harus diwaspadai Arsenal dalam duelnya kali ini. Comeback-nya Harry Kane bisa jadi ancaman. Kane sudah sembuh dari cedera engkel yang membuatnya absen 1,5 bulan. Pochettino telah menyebut Kane akan dimainkan.

Kemungkinan besar, Hurricane – julukan Kane – bermain sebagai pengganti. Pada posisi starter, Vincent Janssen dimainkan. Catat, kesulitan Spurs memenangi laga-laga di Premier League ini karena kehilangan Kane. Lagipula, tiga derby terakhir Kane bisa jadi pembeda.

”Apapun itu, kami tidak boleh bergantung dengan satu, dua atau tiga pemain.Kami sudah saatnya bermain sebagai tim. Jangan jadikan itu (kehilangan Kane) sebagai alasan di balik kehilangan tiga poin selanjutnya,” harap kapten Hugo Lloris seperti yang dikutip dari ESPN. (ren)