eQuator.co.id – Pontianak-RK. Vespa merupakan kendaraan bermotor yang elegan, berkelas serta memiliki nilai historis yang tinggi. ‘Demam Vespa’ di Tanah Air sangat dipengaruhi oleh Vespa Congo. Yakni, Vespa yang diberikan sebagai penghargaan Pemerintah Indonesia terhadap pasukan penjaga perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo kala itu.
Sementara itu, di Pulau Kalimantan sejauh ini sudah ada puluhan varian Vespa yang mampir di ‘Bumi Khatulistiwa’. Mulai dari Vespa yang paling tua hingga yang paling baru. Bahkan, sampai kini Kalbar masih disebut sebagai surganya Vespa.
Satu Jiwa adalah gerakan yang dilatarbelakangi dari kesamaan hobi dan kecintaan terhadap Vespa. Para penggiat kendaraan klasik khususnya Vespa sepakat untuk membentuk suatu gerakan yang namanya Satu Jiwa.
Gerakan ini merupakan suatu wadah bukan merupakan klub serta bukan merupakan komunitas khusus atau organisasi khusus, tetapi gerakan kepedulian.
“Jadi konteks Satu Jiwa, kita ingin mendorong semangat untuk bersilaturahmi bahagia dan peduli. Tujuan dari hobi ini, kita mencari suatu manfaat yang positif,” ucap M Ridwal Hasnan yang merupakan seorang penggiat Vespa Satu Jiwa.
Ridwal menjelaskan, kegiatan positif tersebut bisa dirasakan oleh diri sendiri maupun orang lain. “Tujuan adalah ke situ sebetulnya. Dan kebetulan kita kesukaannya sama terhadap Vespa. Mau Vespa klasik ataupun matic,” ulasnya.
Ridwal berpendapat, tidak terbatas, siapapun dia jika memiliki semangat yang sama, berarti dia Satu Jiwa. “Gagasan terbentuknya Vespa Satu Jiwa ini pada tahun 2013. Saat itu juga berdirinya Vespa Satu Jiwa pada tanggal 5 Mei Tahun 2013. Kita menggelar event yang diadakan di Lokasi Cafe dan Resto di Jalan Sultan Syarif Abdurrahman. Saat itu nama acaranya adalah Even Vespa Satu Jiwa Bhineka Tunggal Vespa,” kenangnya.
Menurutnya, saat itu yang mengikuti kegiatan tersebut terbilang cukup antusias. Apalagi diikuti oleh para penggiat kendaraan klasik yang tidak hanya berasal dari Kota Pontianak, melainkan dari daerah lainnya di Kalbar.
“Kenapa kita sebut kendaraan klasik, karena ternyata yang punya Vespa kemungkinan heterogen. Juga penyuka kendaraan klasik lain, baik dari kalangan umum yang juga penyuka kendaraan klasik,” paparnya.
Hingga kini, Ridwal menjelaskan, para penggiat Vespa Satu Jiwa terus ada. Bahkan, berbagai kegiatan terus dilakukan sebagai bentuk silaturahmi dan menjadikan kebahagiaan serta kepedulian dari para penggiat dalam melaksanakan aktivitas bersama.
Reporter: Isfiansyah
Redaktur: Andry Soe