Bridge Indentik dengan Mahasiswa Teknik

Kejuaraan Provinsi Bridge ke XV Tahun 2016

PEMBUKAAN. Bupati Sintang, Jarot Winarno membuka Kejuaraan Provinsi Bridge ke XV Tahun 2016 di Hotel My Home Sintang, Jumat (28/10). Achmad Munandar-RK

eQuator.co.id – Sintang-RK. Permainan kartu (bridge atau contract bridge) merupakan olahrga yang begitu indentik dengan mahasiswa teknik. Lantaran merekalah yang sering memainkan game yang paling fair ini.

Bridge ini tidak dikembangkan antarmahasiswa. Makanya kita minta olahraga ini terus dikembangkan (tidak hanya di kalangan mahasiswa teknik, red),” kata dr Jarot Winarno, Bupati Sintang saat membuka Kejuaraan Provinsi Bridge ke XV Tahun 2016 di Hotel My Home Sintang, Jumat (28/10).

Jarot menjelaskan, bermin bridge itu memiliki teknis bagaimana memulai dan mengakhiri permainan. “Itu yang harus dipahami setiap atlet bridge untuk bisa menguasai permainan,” katanya.

Dalam bridge, tambah dia, satu papan hanya bisa dimainkan dalam 8 menit. Hal ini mengajarkan siapapun untuk mampu mengambil keputusan dalam waktu singkat dan tepat.

Jarot mengatakan, pertandingan bridge itu sering digelar, lantaran banyak yang berminat dengan permainan yang santai, bebas dan bisa meminta istirahat ini. “Tetapi silaturahmi semua atlet bridge yang jarang dilakukan. Padahal ini penting untuk dilaksanakan,” katanya.

Olehkarenannya, Jarot mengaku senang ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan Kejuaraan Bridge tingkat Kalbar ini. “Bermian bridge itu paling fair, karena dua pemain yang sedang bertanding bisa berbicara dan menjelaskan langkah-langkah yang dilakukannya. Ini ajang silaturrahmi yang baik,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Harian Pengurus Provinsi (Pengprov) Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Kalbar, Isman Ramadi mengungkapkan, Jarot Winarno memahami betul bridge, lantaran sebelum menjadi Bupati Sintang, ia merupakan Pemain Bridge yang bisa bermain baik dan mampu bertahan di Kelas A.

Isman berharap, dengan digelarnya Kejuraan Bridge di daerah yang bupatinya juga pemain bridge ini, diharapkan menjadi awal kebangkitan bridge Kalbar. “Ke depannya, kita harus mampu mendulang medali emas pada kejuaraan yang lebih tinggi. Ini kejuaraan yang paling baik di Kalbar,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Isman juga mengucapkan selamat berjuang kepada atlet bridge Kalbar yang mengikuti Kejurnas Grandfinal Bridge November mendatang. “Tahun depan, kejuaraan bridge akan kita laksanakan di Kabupaten Sambas,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Kabupaten Sintang, Momon Herwanto yang juga Ketua Panitia Kejuaraan Bridge ini menyampaikan peserta kali ini terdiri atas 12 kabupaten/kota dengan 87 pemain.

“Pada kejuaaraan kali ini, akan dipertandingkan tiga kategori. Pertama, kategori beregu antargabungan yang memperebutkan Piala Bergilir Gubernur Kalbar. Kedua, kategori pasangan terbuka yang memperebutkan Piala Bergilir Bupati Sintang, dan Ketiga side event. Kali ini Panitia menyediakan hadiah total Rp20 juta,” ujar Momon. (Adx)