eQuator.co.id – Pontianak-RK. Kebakaran di gudang penyimpanan telepon genggam atau handphone merek OPPO di Komplek Mega Mall Blok E 16-17, Selasa (11/10) lalu ternyata disengaja.
Karyawan PT Wolrd Innovative Telecommunication berinisial Rv sengaja membakar gudang tempatnya bekerja, agar bisa menghindari kasus penggelapan 1.775 unit handphone yang dilakukannya. Perbuatan Rv terungkap, karena terekam kamera pengintai atau Closed Circuit Television (CCTV).
Terlihat pelaku masuk ke dalam gudang, lalu mengambil korek api dan tiba-tiba muncul api. Tak lama kemudian Rv berlari keluar menyelamatkan diri. CCTV juga merekam dengan jelas, kaki kanan pelaku yang terbakar saat mau keluar gudang.
Kepala Divisi Hukum PT Wolrd Innovative Telecommunication Jakarta, Arif Tirtana mengatakan, pihak perusahaan mendapat laporan dari petugas keamanan, gudangnya terbakar. “Saya awalnya mengira benar-benar terbakar. Ternyata saat polisi
datang dan mencari barang bukti, terungkap kalau gudang itu sengaja dibakar oleh pelaku,” kesal Arif ditemui di kantor XO Community, Jalan Sutan Syarif Abdurrahman, Selasa (25/10).
Menurut Arif, terungkapnya pelaku pembakar gudang menimbulkan dugaan lain. Rv sengaja membakar, karena hendak menghilangkan alat bukti dari kasus penggelapan 1.755 unit telepon genggam. “Jadi sebelum gudang kami dibakar, sebanyak 1.755 handpone digelapkan. Total kerugian yang dialami perusahaan mencapai Rp3,9 miliar,” tegas Arif.
Arif menyatakan, dari dua kasus tersebut memiliki keterkaitan. Pasalnya, sebelum gudang dibakar, rencananya petugas PT WID pusat hendak melakukan audit barang di gudang. Namun rencana itu bocor. “Dugaan kami, pelaku penggelapan dan pelaku pembakar gudang ini sudah bekerjasama, yakni agar kasus penggelapan itu tidak terungkap,” ujarnya.
Menurutnya, upaya membakar gudang yang dilakukan Rv tak terlaksana dengan baik. Genset yang dibakar, tersiram air dari pompa air dalam gudang. “Handphone kami ini digelapkan, para pelakunya membobol sistem. Di sistem barang seperti ada, namun kenyataannya di gudang sudah hilang,” jelasnya.
“Tentu ini tidak mungkin dilakukan seorang diri, sudah pasti melibatkan sejumlah orang,” sambung Arif.
Arif berharap polisi dapat mendalami kasus pembakaran gudang tersebut, meringkus pelaku penggelapan handphone OPPO yang sampai saat ini masih belum terungkap. “Kami menduga kasus kebakaran dan penggelapan ini melibatkan orang dalam. Tentu harapan kami polisi dapat mengungkapnya,” harap Arif.
Hampir dua minggu kasus pembakaran gudang tersebut berlalu. Namun Polsek Pontianak Selatan baru menetapkan satu tersangka, pelaku pembakar gudang, Rv. Sementara pada kasus penggelapan yang diduga memiliki keterkaitan dengan
kasus pembakaran gudang, sampai dengan saat ini belum bisa ditangkap. Polisi diminta professional menangani kasus tersebut, agar kasusnya terungkap.
Kapolsek Pontianak Selatan, AKP Ridho Hidayat membenarkan telah menangkap seorang karyawan PT World Innovative Telecommunication berinisial Rv. Dia diduga melakukan pembakaran gudang. “Dari hasil penyidikan dan petunjuk
yang didapat, kami akhirnya menangkap Rv sebagai pelaku yang membakar gudang,” kata Ridho, Selasa (25/10).
Ridho menjelaskan, Rv ditangkap berdasarkan rekaman kamera pengintai di dalam gudang. “Tersangka ditangkap di lokasi kebakaran (gudang OPPO),” ucapnya.
Saat ditanya tujuan tersangka membakar gudang, Ridho enggan membeberkannya pengakuan pelaku. “Berdasarkan hasil penyidikan dengan didukung bukti yang ada, diduga karena dibakar. Pernyataan dari tersangka nilainya nol,” katanya. (zrn)