Perpustakaan Kalbar Bentuk Relawan Cinta Perpustakaan

DEKLARASI. Mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi dan masyarakat umum, menandatangani Deklarasi Relawan Cinta Perpustakaan Kalbar, di Ruang Pertemuan Restoran Seafood Juara Pontianak, Minggu (16/10). Isfiansyah-RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Kegiatan kepustakaan di 14 kabupaten/kota di Kalbar begitu kompleks dan menuntut pengelolaan secara profesional. Tetapi, jumlah pegawai atau pengelolanya sangat terbatas. Untuk mengatasi persoalan tersebut, dibentuklah Relawan Cinta Perpustakaan Kalbar.

“Pembentukan Relawan Cinta Perpustakaan ini diharapkan dapat memperkuat sumber daya manusia di perpustakaan-perpustakaan di Kalbar,” kata Untad Dharmawan, Kepala Perpustakaan Kalbar ditemui usai Deklarasi Relawan Cinta Perpustakaan Kalbar di di Ruang Pertemuan Restoran Seafood Juara Pontianak, Minggu (16/10).

Berdasarkan data Perpustakaan Kalbar, sejak 2008 hingga 2016 tercatat 1.355 pengelola perpustakaan yang pernah mengikuti Bimbingan Teknik (Bimtek), Magang dan Penyuluhan Sistem Pengelolaan Perpustakaan.

Jumlah pengelola perpustakaan se-Kalbar tersebut tidak sebanding dengan jumlah perpustakaan yang hingga kini mencapai 6.6674 unit, tersebar di 14 kabupaten/kota di Kalbar.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, menurut Untad, salah satu solusinya, merekrut tenaga relawan yang bersedia membantu mengelola perpustakaan dengan tidak mengharapkan imbalan apapun.

Selain itu, tambah dia, untuk mengembangkan dunia kepustakaan di Kalbar ini, dibutuhkan gerakan kerelawanan yang mengorgnisir generasi muda seperti Relawan Cinta Perpustakaan ini.

Para relawan tersebut diorganisir untuk merangkut dan mengajak masyarakat, agar berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan setempat. “Sebab, keberadaan perpustakaan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia,” jelas Untad.

Dia mengungkapkan, Relawan Cinta Perpustakaan yang baru saja dideklarasikan ini terdiri atas 50 orang, Mereka dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. “Mereka berkomitmen untuk berperan aktif dalam memajukan dunia kepustakaan dan tradisi membaca di Kalbar,” kata Untad.

Lantaran begitu pentingnya peran relawan ini, kata Untad, mereka diharapkan berkomitmen dan memantapkan niat untuk memajukan perpustakaan di Kalbar. “Sebelumnya mereka dilatih secara khusus selama dua hari,” ungkapnya.

Para relawan tersebut dicekoki dengan berbagai materi pelatihan. Di antaranya pemahaman mengenai peran dan perkembangan perpustakaan sebagai instrumen publik dalam meningkatkan kualitas generasi muda, lewat tradisi membaca.
Pelatihan peningkatan kapasitas tersebut, jelas Untad, juga memetakan daya tarik dan keunggulan perpustakaan di wilayah masing-masing. Kemudian mempromosikannya secara efektif, efisien, dan tepat sasaran. “Selain itu, memanfaatkan teknologi internet, khususnya media sosial sebagai wahana kampanye gerakan cinta perpustakaan,” paparnya.
Dia mengungkapkan, pelatihan untuk relawan tersebut menghadirkan pemateri dari berbagai kalangan, yakni Kepala Bidang (Kabid) Perpustakaan Sahroni, Praktisi Media Nur Iskandar dan Muhlis Suhaeri, serta Praktisi Komunikasi Massa Beni Sulastyo.

Kehadiran Praktisi Komunikasi Massa, Beni Sulastyo yang karib disapa Bung Ben, sebagai pemateri dalam pelatihan peningkatan kapasitas Relawan Cinta Perpustakaan tersebut, guna memberikan pengetahuan public speaking.

“Para relawan juga dibekali pengetahuan public speaking. Sehingga mereka memiliki keberanian berbicara dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan,” jelas Bung Ben.
Para relawan ini juga dipersiapkan sebagai pengelola portal database perpustakaan di Kalbar (www.perpustakaankita.com) yang bakal diluncurkan dalam waktu dekat.

Sementara itu, Koordinator Relawan Cinta Perpusakaan Kalbar, Bayu Dwiyono Nugraha mengaku akan mengampanyekan Gerakan Cinta Perpustakaan ke sejumlah sekolah di Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya dan Landak, termasuk daerah lain, baik secara langsung maupun melalui jejaring sosial (social network). “Kami akan mengoptimalkan kampanye gerakan cinta perpustakaan melalui media sosial guna meningkatkan minat baca di masyarakat,” katanya.

Laporan: Isfiansyah

Editor: Mordiadi