eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Virus Zika yang saat ini mewabah di Singapura sudah merambah Malaysia. Antispasi agar virus yang disebabkan nyamuk ini tidak masuk ke Kalbar mesti dilakukan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengaku sudah melakukan antisipasi masuknya penyebaran virus Zika. Antisipasi ini perlu dilakukan walaupun penyebarannya atau mewabahnya di Singapura. Karena secara geografis, Singapura tidak jauh dari wilayah Indonesia.
“Apalagi terhadap warga kita yang ke Singapura,” kata Wakil Gubernur Kalbar Crystiandy Sanjaya saat ditemui di Kantor Gubernur Kalbar, Senin (5/9).
Menkes RI juga sudah mengingatkan untuk semua mengantisipasi virus yang disebabkan nyamuk ini. Caranya seperti mengantisipasi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria, yaitu dengan memberantas nyamuk serta sarangnya.
“Kita minta masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya agar tidak ada tempat untuk nyamuk bersarang,” imbau Crystiandy.
Virus Zika disebarkan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk-nyamuk inilah yang juga menyebarkan virus DBD dan chikungunya. Tidak seperti nyamuk penyebar Malaria, nyamuk penyebar Zika aktif pada pagi dan siang hari. Jika mengisap darah orang yang terpapar Zika, nyamuk-nyamuk tersebut dapat menularkannya ke orang berikutnya yang dihisap darahnya.
“Intinya dari nyamuk yang menularkannya, maka perlu diberantas. Jangan sampai ada nyamuk bersarang di lingkungan tempat tinggal kita,” kata dia.
Untuk melindungi diri, dia juga meminta masyarakat tidur menggunakan kelambu. Kemudian pemerintah bisa melakukan fogging untuk kawasan yang berpotensi berkembanganya nyamuk ini.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kalbar dr Andy Jap mengatakan, sejauh ini di Kalimantan belum ditemukan adanya kasus Zika. Kendati demikian, dilakukan antisipasi pengawasan oleh petugas kesehatan KKP di Bandara dan pelabuhan terutama penumpang dari Singapura dan Malaysia.
“Pemeriksaan lebih intensif terutama kepad ibu hamil yang sakit demam. Hanya melalui gigitan nyamuk, sama seperti nyamuk penular DBD,” katanya seraya menambahkan perlunya memutuskan rantai penularan melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Laporan: Isfiansyah
Editor: Arman Hairiadi