eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan kembali menambah penyertaan modal pada PT BPD Kalbar. Sehingga kelembagaan perbankan tersebut menguat Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya mengatakan, pihaknya akan kembali melakukan penambahan penyertaan modal untuk BPD Kalbar setelah Raperda penyertaan modal untuk Bank Kalbar tersebut disetujui dan disahkan menjadi Perda.
Bank Kalbar merupakan salah satu kelengkapan otonomi daerah yang berfungsi sebagai sarana pengembangan otonomi daerah sekaligus sumber PAD bagi Kalbar.
“Dalam lima tahun terakhir Bank Kalbar mampu memberikan deviden yang cukup tinggi kepada Pemprov Kalbar,” katanya usai Rapat Paripurna tentang penyampaian Jawaban Gubernur Kalbar atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Kalbar terhadap Raperda Pembentukan dan susunan perangkat daerah provinsi Kalbar serta tambahan setoran modal kepada PT BPD, Rabu (31/8) di DPRD Kalbar.
Dipaparkan Wagub, pada 2011 jumlah setoran modal Pemprov Kalbar kepada bank tersebut sebesar Rp181,3 miliar lebih. Sementara deviden yang didapat sebesar Rp47 miliar lebih. Kemudian, tahun 2012, penyertaan modal yang disetor Rp226 miliar dengan deviden sebesar Rp54 miliar lebih. Pada 2013, dikucuran meningkat menjadi Rp281 miliar lebih dengan deviden sebesar Rp62 miliar lebih.
Tahun 2014 jumlah setoran modal kembali meningkat sebesar Rp336 miliar lebih dan mendapatkan deviden sebesar Rp65 miliar lebih. “Lalu pada 2015 lalu, kita kembali memberikan penyertaan modal kepada Bank Kalbar sebesar Rp381 miliar lebih dan mendapatkan deviden sebesar Rp69 miliar lebih,” katanya.
Demikian dengan kredit yang disalurkan Bank Kalbar dari tahun ke tahun juga semakin meningkat 15 persen. Sehingga dari data yang ada, terlihat bahwa penyertaan modal yang diberikan pemerintah kepada Bank Kalbar berbanding lurus dengan jumlah kredit yang disalurkan kepada masyarakat.
“Hal ini menunjukkan semakin besar jumlah penyertaan modal yang diberikan kepada Bank Kalbar, maka akan semakin kuat kemampuan Bank Kalbar dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat pelaku usaha,” jelasnya.
“Terkait hal tersebut harapan akhir yang akan dicapai adalah iklim usaha di Kalbar bisa semakin tumbuh dan bisa menambah kas daerah,” timpal Christiandy. Wagub menambahkan saat ini Pemprov Kalbar memang mengalami devisit anggaran. Namun hal itu tidak mengurangi komitmen Pemprov untuk menambah penyertaan modal kepada Bank Kalbar. Karena itu sudah menjadi kebijakan yang harus dilakukan sebagai bentuk investasi saham yang tepat, aman dan menguntungkan.
“Kita juga telah melakukan kajian pada bisnis plant yang diajukan Bank Kalbar kepada Pemprov Kalbar, dimana berdasarkan bisnis plant tersebut dapat diketahui dalam kurun waktu 2016 sampai 2018 total investasi yang didapat Pemprov Kalbar dari bank tersebut sebesar Rp240 miliar,” demikian Christiandy. (fie)