eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi bersama ribuan umat baik santri dan masyarakat berselawat bersama di halaman Sekretariat Majelis Cinta Rasul Ar-Ridho, Jalan Petani Kecamatan Pontianak, Sabtu (27/8) malam. Kegiatan bertema “Pesta Rakyat Gema Sholawat”
ini dalam rangka Peringatan HUT ke 71 RI ke 71 yang dilaksanakan Mejelis Cinta Rosul Ar-Ridho di kediaman Habib Abdullah Ridho bin Yahya.
Sejumlah santri tampak sambil mengimbarkan bendera merah putih, dan diawali dengan meriahnya kembang api. Tampak hadir diacara tersebut Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Wakil Wali Kota Singkawang Abdul Mutalib, dan Kepala Dispora Syawal Bondoreso. Hadir pula Anggota DPR RI Dapil Kalbar Daniel Johan, Anggota DPRD Kalbar, Anggota DPRD Kota Pontianak, Anggota DPRD Kubu Raya, serta
sejumlah tokoh ulama dan tokoh masyarakat. Selain melantunkan selawat bersama-sama, acara juga di isi tausiah kebangsaan yang disampaikan Menpora.
“Jujur saja baru kali ini saya menghadiri acara berselawat dalam rangka HUT Kemerdekaan RI,” kata Imam Nahrawi.
Imam menyatakan, proses kemerdekaan Indonesia tidak mudah, butuh pengorbanan darah dan air mata. Kemerdekaan tidak luput keterlibatan dari perjuangan para ulama-ulama dan santri. Dia mengajak pemuda-pemudi seluruh Indonesia, mengisi kemerdekaan ini dengan beramal sholeh.
“Kita telah memadukan HUT ke 71 RI dengan berselawat, sangat luar biasa,” ujarnya.
Menpora mengajak untuk jangan berhenti untuk berzikir kepada Allah SWT dan berselawat kepada Nabi Muhammad SAW.
“Bapak Presiden telah berpesan kepada saya, agar selalu mengajak pemuda selalu cinta kepada Tuhan, Rasul, dan bangga dengan kekayaan di Nusantara, yang telah diberikan oleh Allah SWT,” ucapnya.
Selain itu kata Imam Nahrawi, Presiden juga meminta dirinya untuk mengerakan seluruh pemuda dan santri seluruh Indonesia untuk berolahraga.
“Makanya saya membentuk liga santri. Sehingga ini menjadi isu nasional,” pungkasnya.
Mengisi kemerdekaan kewajiban dan amanah undang-undang. Perlu dikawal lahirnya generasi emas, unggul, produktif untuk melanjutkan estafet perjuangan nasional.
“Maka tampilnya anak-anak muda itu harus menjadi prioritas. Tampilnya anak muda tidak hanya kaum santri tapi semuanya,” katanya. (fie)