Reward dari BNN untuk Rakyat Kalbar

Puncak Peringatan HANI 2016 di Pontianak

PENGHARGAAN. Manager Pemasaran Rakyat Kalbar, Muhammad Qadhafy (kiri) saat menerima penghargaan dari Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pontianak, AKBP Agus Sudiman (kanan) di Rumah Radakng, Pontianak, Sabtu (27/8). Di belakang Agus, Wali Kota Sutarmidji mengikuti usai menyalami penerima penghargaan lainnya. Fikri Akbar

eQuator.co.id – BNN Kota Pontianak menilai Harian Rakyat Kalbar paling aktif dan gencar mengkampanyekan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Walhasil, pada puncak peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2016, koran ini dianugerahi penghargaan.

Memang, Rakyat Kalbar satu-satunya media cetak yang mendapat reward dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pontianak di acara yang diselenggarakan di Rumah Radakng, Sabtu (27/8), tersebut.

BNN menganggap, melalui pemberitaan-pemberitaannya, anggota Jawa Pos Group ini berperan menyajikan informasi-informasi seputar permasalahan serta kasus Narkoba di Kalbar. “Rakyat Kalbar merupakan media yang aktif mengkampanyekan antipenyalahgunaan Narkoba,” tutur AKBP Agus Sudiman, Kepala BNN Kota Pontianak.

Dia mengatakan, Narkoba telah menjadi persoalan serius bangsa ini. Perlu adanya upaya diiringi kemauan kuat dari semua lini untuk mengkampanyekan penolakan barang haram itu di lingkungan masyarakat, termasuk dari media massa.

“Kita mengajak semua pihak, secara bersama berkomitmen memberantas penyalahgunaan Narkoba di Kota Pontianak,” ujarnya.

Wali Kota Pontianak Sutarmidji yang hadir di acara tersebut menyatakan harapannya agar semakin banyak warga yang ikut kampanye antinarkotika ini. “Termasuk pelajar, harus jadi penyuluh di lingkungan masing-masing,” pintanya.

Penghargaan dari BNN Pontianak tersebut diterima Manager Pemasaran Rakyat Kalbar, Muhammad Qadhafy.

Selain Rakyat Kalbar, penghargaan juga diberikan kepada beberapa pihak yang juga dinilai berperan aktif dalam mengkampanyekan P4GN selama ini. Mereka adalah Yamaha, PT Aneka Makmur, Dinas Pendidikan Kota Pontianak, Radio Republik Indonesia (RRI) Pontianak, LSM Penggiat Anti Narkoba Pontianak, dan Gerakan Muslimah Indonesia (GMI) Pontianak.

Manager Pemasaran Rakyat Kalbar, Muhammad Qadhafy mengatakan, sejak terbit perdana tahun 1998, dari koran Equator hingga Rakyat Kalbar, konsisten menyoroti hingga tuntas penindakan, maupun aksi pencegahan konsumsi dan peredaran Narkoba di Kalbar. Dengan jangkauan distribusi terluas dan merata ke seluruh Kalbar, surat kabar ini berupaya menyampaikan pesan kepada masyarakat mengenai bahaya Narkoba dan efek negatifnya.

“Kami juga mendukung upaya-upaya positif kampanye anti Narkoba dalam bentuk apapun, baik itu edukasi lewat event, seni, budaya, film, atau lainnya. Dalam hal ini, kami sejalan dan punya visi yang sama dengan BNN, khususnya BNN Kota Pontianak,” tuturnya.

“Kedepan, kami juga siap bekerja sama serta mendukung kegiatan-kegiatan yang dimotori BNN Kota Pontianak dan Dinas Pendidikan Kota Pontianak untuk memberikan edukasi bahaya Narkoba sehingga membentuk paham pemikiran generasi muda penerus bangsa yang cerdas, sehat, dan aman,” sambungnya.

Masih dikatakan Qadhafy, kampanye anti Narkoba dan penindakan pengguna Narkoba sebenarnya bukan hanya peran dan tugas BNN. Seluruh elemen masyarakat seharusnya terlibat untuk memproteksi generasi muda.

“Melalui momen ini, kami harap semakin banyak pihak yang sadar akan pentingnya upaya tersebut, agar dapat ikut berkontribusi dalam bentuk apa pun. Terima kasih BNN Kota Pontianak dan Wali Kota Pontianak yang telah mengapresiasi kerja kami, juga pihak-pihak lain yang ikut mendukung,” ungkapnya.

Pemimpin Redaksi Rakyat Kalbar, Hamka Saptono menyambut baik penghargaan yang diberikan BNN Pontianak. Kata dia, media massa punya tanggung jawab moral mencegah peredaran Narkoba yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat.

“Kita memang dari dulu sudah menggalakkan pencegahan penyalahgunaan Narkoba ini, tentunya melalui peran kita sebagai media massa. Dan kita satu-satunya media yang punya rubrik kriminalitas yang hampir setiap harinya memuat pemberitaan-pemberitaan terkait penyalahgunaan Narkoba. Tujuannya agar menjadi pembelajaran bagi masyarakat Kalbar akan bahayanya Narkoba,” papar dia.

Hamka menyadari betul dampak dari penyebaran dan penyalahgunaan Narkoba di Kalbar, khususnya di Kota Pontianak. Narkoba, kata dia, saat ini sudah merasuk ke semua lini.

“Semua kalangan masyarakat. Menjadi tugas kita untuk menyelamatkan, khususnya generasi muda dari bahaya Narkoba. Tentunya dengan peran kita sebagai media,” ujarnya.

Ia berharap, kerja sama yang sudah terjalin baik antara BNN Kota Pontianak dengan Rakyat Kalbar dapat terus ditingkatkan. “Saya berterima kasih atas penghargaan yang diberikan oleh BNN Kota Pontianak. Semoga kerja sama yang terjalin selama ini semakin baik kedepannya,” tandas Hamka. (*)

Fikri Akbar, Pontianak